Nasional Bola

Alumnus SAD Indonesia yang Bernasib Baik

Yandi Sofyan
Kredit: Sidomi

Yandi Sofyan

Menanggung nama besar sang kakak, Zaenal Arief, Yandi Sofyan mencoba meretas jalan karier sepak bolanya sendiri. Berposisi sama dengan sang penyerang legendaris yang besar di Persita Tangerang tersebut, Yandi kerap dibanding-bandingkan. Gaya bermain keduanya pun bisa dibilang serupa. Keduanya bukan tipe penyerang tengah yang berdiam diri. Mereka begitu liar di area pertahanan lawan. Tahu-tahu sudah di depan gawang untuk menceploskan bola.

Selepas dari SAD Indonesia, Yandi berkesempatan untuk memperkuat tim asal Belgia, CS Vise. Bersama Alfin Tuasalamony, Yandi berada di sana selama satu setengah tahun lebih. Yandi kemudian hijrah ke Arema, dan sempat mengalami masa pinjaman di tim muda peserta Liga Australia, Brisbane Roar. Pada tahun 2015 Yandi mendarat di klub yang pernah diperkuat sang kakak, Persib Bandung.

Kondisi tentunya begitu sulit di sana bagi Yandi. Selain karena sang kakak yang begitu disayang oleh para penggemar Persib, Yandi mendapatkan tekanan untuk bisa bersaing dengan para penyerang senior dan juga tentunya penyerang asing. Yandi tidak mampu mengembangkan kemampuanya dengan maksimal di Bandung.

Meskipun sempat mencetak satu gol di ajang AFC Cup 2015, jelang gelaran Liga 1, Yandi mengikuti rombongan Taufik dan Dias Angga yang dilego ke Bali United. Mengingat usianya masih segar, masih ada peluang untuk Yandi mengubah jalan kariernya dan mencapai tingkat yang lebih baik.