November 2016, tercapailah sebuah kesepakatan antara Barcelona, klub terkaya nomor dua dunia, dengan Rakuten, raksasa e-commerce asal Jepang. Rakuten membeli hak beriklan di seragam yang dikenakan Lionel Messi dan kawan-kawan mulai musim depan.
Nilai kerjasama ini berjumlah 220 juta euro untuk empat tahun, atau setara 55 juta euro per tahun. Nilai ini melonjak dari kerjasama sebelumnya dengan Qatar Airways yang berada di angka 30 juta euro per tahun.
Rakuten adalah perusahaan e-commerce yang dalam perjalanan bisnisnya berekspansi ke berbagai negara. Tentakel bisnis mereka meluas hingga Spanyol, Kanada, Inggris, Brasil, hingga Indonesia. Perusahaan ini berdiri pada 1997 dan berpusat di Setagaya, Tokyo.
Reputasi mereka sebagai perusahaan e-commerce tidak main-main. Forbes menempatkan mereka di posisi ke-17 sebagai perusahaan paling inovatif di dunia tahun 2016. Posisi pertama diduduki Tesla Motors, perusahaan otomotif milik Elon Musk.
Model bisnis Rakuten dilakukan lewat cara pengakuisisian suatu perusahaan dan joint-venture. Salah satu nama terkenal yang mereka akuisisi adalah Viber, penyedia jasa messaging.
“Kesepakatan ini membuat kami di barisan terdepan dalam hal sponsorship klub olahraga, yang telah menjadi tujuan jajaran direktur saat ini,” kata Presiden klub, Josep Maria Bartomeu. Setelah lebih dari seratus tahun tak mencantumkan logo suatu perusahaan di kaosnya, pada 2006 Barcelona menghentikan tradisi itu lewat kerjasama mereka dengan UNICEF.
Bartomeu memang berambisi untuk mendulang uang sebanyak-banyaknya bagi Barcelona. Ia mencanangkan suatu program bernama “Six years business plan” yang salah satu target besarnya adalah menjadikan Barcelona sebagai klub sepak bola pertama yang sanggup mendulang keuntungan finansial tahunan (annual revenue) di angka 1 miliar euro.
Salah satu usaha untuk mewujudkan target itu adalah lewat pembesaran kapasitas stadion mereka, Camp Nou, dari 97 ribu tempat duduk menjadi 105 ribu. Kesepakatan ini bisa dipastikan akan memenuhi target sang presiden karena Nike juga baru saja memperpanjang kontrak sebagai penyedia apparel bagi Barcelona. Menurut Financial Times, dua kerja sama ini membuat Barcelona di posisi teratas sebagai klub dengan nilai apparel dan sponsorship kaos tertinggi.
Pendiri sekaligus CEO Rakuten, Hiroshi Mikitani mengaku telah lama mengagumi La Blaugrana. Ia juga berkawan baik dengan Gerard Pique. Pique juga yang menjadi penjembatan antara pihak klub dengan Rakuten di sebuah perjamuan makan malam di San Francisco, 2015 lalu.
Sepak bola sebenarnya bukan mainan baru bagi Rakuten. Sejak 2004, perusahaan ini adalah pemilik klub J1 League, Vissel Kobe, yang baru-baru ini meminang Lukas Podolski dari Galatasaray. Selain sepak bola, mereka juga memiliki klub bisbol Tohoku Rakuten Golden Eagles.
Sebagai perusahaan inovatif, langkah mereka tak berhenti di situ. Per April 2017, Rakuten menjadi perusahaan e-commerce resmi dalam transaksi daring klub-klub J1 League di seluruh kasta kompetisinya (J1, J2 dan J3). Model bisnis bersama J1 League akan mengikuti apa yang dilakukan industri olahraga Amerika Serikat, Major League Soccer (MLS) dan Major League Baseball (MLB).
Tak pelak, lewat ikatan kerja sama dengan salah satu klub paling populer di muka bumi, nama Rakuten akan semakin dikenal dunia.
Author: Fajar Martha (@fjrmrt)
Esais dan narablog Arsenal FC di indocannon.wordpress.com