-
Paul Gascoigne (Inggris)
Sosoknya menjadi kesayangan publik saat menangis setelah Inggris kalah dari Jerman lewat adu penalti di semifinal Piala Dunia 1990 di Italia. Gazza, nama akrabnya, memang pemain hebat, namun akhir 1990-an, kehidupan pribadi dan kariernya berantakan akibat sikap indisipliner dan kecanduan alkoholnya.
Bergabung dengan Lazio tahun 1992 setelah bersinar di Piala Dunia 1990, ternyata Gazza tidak menampilkan penampilan terbaiknya karena cedera dan kelebihan berat badan. Kariernya sempat naik lagi saat bersama Glasgow Rangers di pertengahan 1990-an dengan mencetak 27 gol di dua musim pertama. Setelah itu, kita tahu bagaimana perjalanan hidupnya kemudian yang berakhir pelik.
-
Manuel Rui Costa (Portugal)
Pemain berambut panjang ini salah satu playmaker terbaik di generasinya. Mulai bersinar saat mewakili tim Portugal U-21 di bawah asuhan Carlos Queiroz di Piala Dunia U-20 mengalahkan Brasil, Rui Costa kemudian mewakili Portugal saat mencapai delapan besar Piala Eropa 1996, semifinal Piala Eropa 2000 dan final Piala Eropa 2004 di rumah sendiri.
Di level klub, Costa sukses bersama Fiorentina dan AC Milan. Costa masuk dalam skuat Milan saar juara Liga Champions Eropa musim 2002/2003 (mengalahkan saingan abadi di Serie A, Juventus).