La Liga 2016/2017 kian mendekati klimaks. Dua kuda pacu, Real Madrid dan Barcelona saling menempel, memperebutkan posisi puncak. Selain kepastian gelar juara, menjelang berakhirnya musim, masa depan beberapa pemain semakin buram. Bagi Real Madrid, sebuah kepastian harus segera diambil.
Setidaknya ada empat pemain yang masa depannya belum terlihat secara jelas. Ada yang kemungkinan besar pasti dijual, ada pula yang berpeluang “disekolahkan” alias dipinjamkan. Apakah ada yang akhirnya bertahan? Mari kita raba bersama.
Fabio Coentrao
Bek kiri asal Portugal ini sempat menjadi salah satu bek kiri termahal di dunia. Coentrao diboyong Real Madrid dengan mahar hingga 30 juta euro. Sosoknya yang liat dan tangguh ketika menyerang, membuat Madrid kepincut dan menjadikannya rival Marcelo di sisi kiri. Namun, seiring waktu berjalan, Coentrao justru kehilangan performa terbaiknya.
Beberapa kali cedera, pemain berusia 29 tahun ini kesulitan mendongkel Marcelo dari pos bek kiri Si Putih. Maklum, saat ini, bersama Alex Sandro dan David Alaba, Marcelo merupakan salah satu bek kiri terbaik di dunia.
Sosok Marcelo yang krusial sangat terasa ketika Madrid harus susah payah mengalahkan Valencia di akhir minggu kemarin. Sekitar menit 82, Marcelo merangsek masuk ke dalam kotak penalti. Ia tak langsung melepaskan umpan lambung dengan kaki kiri. Namun, ia menekuk bola, menggesernya ke kaki kanan, dan melepaskan tembakan menyusur tanah yang akurat. Madrid menang 2-1 dan memastikan poin dengan Barcelona tak bergeser.
Belum lagi apabila kita memutar ulang ingatan ketika Marcelo, bekerja begitu keras untuk meredam Arjen Robben. Dua laga perempatfinal Liga Champions antara Madrid melawan Bayern Munchen adalah panggung penegasan pentingnya Marcelo bagi Los Merengues.
Jadi, melihat fakta pentingnya Marcelo, Coentrao sudah harus memikirkan destinasi selanjutnya untuk melanjutkan karier. Usianya yang baru menginjak 29 tahun masih memungkinkan untuk membantunya bertahan di level tertinggi.
Kembali ke Portugal bisa menjadi pilihan mengingat Piala Dunia 2018 sudah semakin dekat. Bermain di negara sendiri memudahkan dirinya masuk dalam radar pelatih tim nasional. FC Porto, klub lamanya, bisa menjadi tujuan. Atau paling tidak, setidaknya, beberapa klub papan atas Portugal tak keberatan menampung Coentrao.
Bermain di Italia pun bukan pilihan yang buruk. AC Milan, misalnya, masih membutuhkan bek kiri. Bagaimana dengan Liga Inggris? Jika bermain di Inggris, Coentrao mungkin akan kesulitan bermain di level tertinggi. Arsenal misalnya, konon diberitakan sudah hampir mendapatkan Sead Kolasinac yang berstatus bebas transfer di musim panas.
Tim-tim seperti West Ham United, Southampton, maupun Bournemouth pilihan yang lebih pasti. Atau bisa jadi Everton, di mana Leighton Baines sudah semakin menua dan membutuhkan pendamping yang tak kalah berpengalaman. Jadi, banyak pilihan menanti Coentrao.