Keberhasilan Manchester United melaju ke babak semifinal Liga Europa mesti dibayar mahal. Bukan saja mesti kehilangan bek sentral Marcos Rojo, United juga mesti kehilangan penyerang utama mereka, Zlatan Ibrahimovic. Keduanya sama-sama bermasalah dengan ligamen mereka. Bahkan ada indikasi karier seorang Zlatan Ibrahimovic bisa saja berhenti sampa di sini saja.
Sang Dewa Manchester kemudian menyebutkan bahwa yang menentukan berakhir atau tidak karier miliknya hanyalah dirinya seorang. Seluruh penggawa United pun memberikan ucapan ikut prihatin terhadap cedera yang menimpanya.
United tentu merasa kehilangan karena Zlatan merupakan juru gedor utama sekaligus pencetak gol terbanyak tim musim ini. Pertanyaan selanjutnya adalah: apakah mereka mampu menjalani sisa musim ini tanpa Zlatan?
Mengembalikan Anthony Martial ke tim inti dan memaksimalkan Marcus Rashford
Jawaban atas pertanyaan di atas bisa jadi adalah ya. Musim lalu para penggemar sudah melihat bagaimana tim Manchester United di masa mendatang. Anthony Martial dan Marcus Rashford akan saling bahu membahu menjadi tumpuan tim di lini serang. Kedatangan Zlatan awalnya dianggap ‘hanya’ untuk menjadi tutor agar Marcus Rashford bisa terus menjelma menjadi penyerang terbaik di masa mendatang.
Namun, kenyataan yang terjadi justru berlainan. Zlatan kemudian menjadi tumpuan United dalam urusan mencetak gol. Penyerang gaek ini terus mencetak gol bahkan dalam saat-saat terpenting. Seperti yang ia lakukan di partai Community Shield dan final EFL Cup pada bulan Febuari lalu.
Permasalahannya, ketika Zlatan ditempatkan sebagai penyerang tengah, ini membuat Marcus Rashford terpaksa dimainkan melebar. Dengan demikian, maka Anthony Martial mesti memulai pertandingan kebanyakan dari bangku cadangan. Bahkan dalam beberapa pertandingan, sang bocah ajaib asal Prancis ini tidak bermain sama sekali.
Dengan absennya Zlatan, Rashford akan kembali dimainkan sebagai penyerang tengah. Dan Martial akan kembali ke susunan sebelas pemain utama yang akan bertanding. Ini tentu sangat baik bagi perkembangan karier kedua penyerang muda ini karena mereka mesti banyak bermain agar bisa mencapai potensi terbaik mereka.
Skema bertahan terbaik ala Jose Mourinho pun membutuhkan penyerang yang memiliki kecepatan. Martial dan Rashford sangat sesuai dengan kategori tersebut. Keberadaan Zlatan akan sedikit menyulitkan skema ini karena ketika akan melakukan serangan balik, ia memiliki kecenderungan untuk menahan bola terlebih dahulu ketimbang langsung berlari menerobos lini pertahanan seperti yang sering dilakukan oleh Rashford dan Martial.