“Such a lovely guy”. Kalimat tersebut diungkapkan Gary Lineker sesaat setelah kabar meninggalnya Ugo Ehiogu tersebar ke seluruh penjuru dunia. Ehiogu meninggal di usia 44 tahun karena serangan jantung. Pelatih tim U-23 Tottenham Hotspur ini meninggalkan seorang istri dan dua orang anak.
Mantan pesepak bola bernama lengkap Ugochuku Ehiogu ini mendapat serangan jantung ketika berada di lapangan latihan Tottenham (20/4) lalu dan langsung dilarikan ke rumah sakit. Sayang, nyawanya tidak tertolong. Ia menghembuskan nafas terakhirnya pada Jumat (21/4) pagi waktu setempat.
Sebagai penghormatan atas meninggalnya Ehiogu, pertandingan antara Tottenham Reserves kontra Manchester United Reserves dibatalkan, begitu pula dengan semua pertandingan akademi The Lily Whites. Aston Villa sebagai klub yang pernah dibela Ehiogu selama 237 kali juga akan mengadakan A Minute’s Silence pada pertandingan melawan Birmingham City di Divisi Championship akhir pekan ini.
Pemain kedua tim akan memakai ban hitam di lengan mereka. Hal yang sama juga akan dilakukan pada semifinal Piala FA antara Tottenham kontra Chelsea.
Perjalanan karier
Ugo Ehiogu mengawali karier di akademi Senrab Football Club, akademi yang juga melahirkan pemain-pemain jempolan seperti Bobby Zamora, Jermain Defoe, Sol Campbell, dan John Terry. Pemain yang berposisi sebagai bek tengah ini kemudian pindah ke akademi West Bromwich Albion (WBA) sebelum dibawa Ron Atkinson untuk membela Aston Villa di tahun 1991.
Bersama The Villans, Ehiogu menjalani masa keemasannya dengan menjuarai Piala Liga sebanyak dua kali pada 1994 dan 1996. Sembilan tahun setelah berkarier di Villa Park, ia hijrah ke Middlesbrough dan kembali mengangkat trofi Piala Liga di tahun 2004.
Ehiogu juga sempat empat kali memperkuat timnas Inggris. Gol satu-satunya yang ia cetak bersama The Three Lions terjadi pada laga persahabatan melawan Spanyol di tahun 2001. Gol tersebut ia cetak di laga pertama Sven Goran Eriksson menangani Inggris. Uniknya, ia mencetak gol tersebut di “kandangnya” sendiri, yakni di Villa Park.
Di masanya, Inggris banyak memiliki bek tengah tangguh. Tak mudah untuk mendapat panggilan mengawal lini pertahanan juara Piala Dunia 1966 itu. Sayang, cedera lutut berkepanjangan mengganggu performa Ehiogu.
Setelah hengkang dari Middlesbrough ia membela Leeds United dan Rangers FC. Di Liga Skotlandia, Ehiogu hanya bermain sembilan kali bersama Rangers namun ia menjadi legenda klub karena pernah mencetak gol akrobatik kala mengalahkan Celtic FC 1-0 dalam Old Firm Derby 2007 di Celtic Park.
Ehiogu kemudian mengakhiri karier di Sheffield United pada 2009 dan menjadi pelatih tim U-23 Spurs sejak 2014. Sebagai pesepak bola, Ehiogu dikenal sebagai pemain yang sangat ramah dan dermawan. Tweet terakhir Ehiogu pun sangat menyentuh hati dan menjadi viral melalui tagar #dosomethingkind. Rest in peace, Ugo!
Gave a homeless girl £10 last night in Dalston.She didn't ask or beg.Random impulsive act from me. Not gona lie. Felt good. #dosomethingkind
— Ugo Ehiogu (@UgoEhiogu) March 29, 2017