Tidak mudah bermain di kompetisi sepak bola dengan adu fisik yang menjadi sajian utamanya, seperti Liga Primer Inggris (EPL). Ketahanan fisik yang prima merupakan syarat utama yang tidak tertulis agar seorang pemain dapat bertahan dari kerasnya persaingan di lapangan.
Tak heran sangat jarang klub-klub di yang mengoleksi pemain berusia di atas 30 tahun, seperti yang biasa dilakukan klub-klub Serie A. Biasanya, ketika sang pemain telah berusia kepala tiga, manajemen klub sudah siap-siap untuk “mengekspor” pemain tersebut ke luar negeri, kecuali jika dia adalah legenda klub seperti Ryan Giggs.
Akan tetapi, musim ini adalah anomali bagi EPL. Selain Zlatan Ibrahimovic yang masih subur di usia 35 tahun, ada satu nama lagi yang mencuat karena predikatnya sebagai pemain tertua di EPL musim 2016/2017. Dia adalah pria Irlandia yang kita kenal dengan nama Shay Given.
Mengulang kembali kalimat pembuka di tulisan ini, tak mudah bagi seorang pemain untuk menunjukkan aksinya di Liga Inggris, meskipun ia berposisi sebagai penjaga gawang sekalipun. Beberapa penjaga gawang ternama sempat kesulitan ketika memulai kiprahnya di EPL, seperti David De Gea dan Claudio Bravo.
Tempo permainan yang cenderung cepat disertai angin kencang yang sering melanda Inggris membuat laju bola lebih sulit diprediksi. Itulah mengapa keabadian Shay Given di EPL patut diacungi jempol. Di usia senjanya ia masih memiliki “nilai jual”, meskipun bukan pilihan utama di bawah mistar Stoke City.
Perjalanan karier panjang Given di Inggris
Shay Given merupakan salah satu ‘tetua’ di EPL. Usai menyelesaikan karier juniornya di Celtic, Given merantau ke Inggris pada musim 1994/1995. Kala itu ia tercatat sebagai pemain Blackburn Rovers. 23 tahun setelahnya, meskipun tak lagi membela panji The Rovers, dirinya tetap eksis berlaga di EPL hingga usianya yang menginjak angka 41, hari ini.
Given merupakan bagian dari masa keemasan Newcastle United di era 2000-an awal bersama Alan Shearer, Steven Taylor, Shola Ameobi, dan Scott Parker. Given juga turut andil dalam keberhasilan Newcastle meraih gelar Piala Intertoto 2006, gelar internasional terakhir The Magpies hingga kini.
Selain menjadi legenda di Newcatle, Given juga merupakan legenda di timnas Irlandia. Selama 20 tahun lebih Given menjadi penggawa The Boys in Green, mengalahkan rekor durasi penampilan terlama, yakni 19 tahun 202 hari milik Johnny Giles.
Di Piala Dunia, Given sempat tampil dalam satu edisi pada Piala Dunia 2002. Given selalu tampil di semua pertandingan Irlandia, sampai akhirnya tersingkir oleh Spanyol di perdelapanfinal melalui adu penalti. Pria kelahiran Donegal tersebut gagal menyelamatkan gawang Irlandia dari eksekusi Fernando Hierro, Ruben Baraja, dan Gaizka Mendieta.
Delapan tahun kemudian, Given kembali memiliki kesempatan untuk membawa Irlandia tampil di Piala Dunia. Sayang, di play-off Piala Dunia 2010 Irlandia harus takluk melawan Prancis lewat gol kontroversial yang dicetak William Gallas. Dalam tayangan ulang, jelas terlihat Thierry Henry melakukan handball sebelum memberi asis pada Gallas, dalam pertandingan yang berakhir dengan agregat 3-2 tersebut.
Sebagai pemain yang berkarier hingga usia kepala empat, reputasi Given masih kalah jika dibandingkan Paolo Maldini, Ryan Giggs, bahkan Kazuyoshi Miura yang menjadi legenda kekal di Jepang. Meskipun dirinya kini tenggelam di bawah nama-nama penjaga gawang muda EPL, nama Seamus John James Given tetap layak dikenang sebagai salah satu legenda Liga Primer Inggris, khususnya bagi suporter Newcastle United.
Breithlá sona, Shay!
Author: Aditya Jaya Iswara (@joyoisworo)
Milanisti paruh waktu yang berharap Andriy Shevchenko kembali muda dan membawa AC Milan juara Liga Champions Eropa lagi.