Eropa Champions League

Rasa Hormat Seperti Apa yang Diinginkan Ronaldo?

Megabintang sepak bola dunia, Cristiano Ronaldo, menjadi pemain pertama sepanjang sejarah yang berhasil mencetak 100 gol di ajang Liga Champions. Gol ke-100 dari pemain Real Madrid ini tercatat ketika ia menyarangkan hattrick ke gawang FC Bayern di babak perempatfinal Liga Champions (19/4) dini hari kemarin.

Gol perdana Ronaldo di Liga Champions terjadi sekitar satu dekade lalu. Kala itu sang pemain masih memperkuat tim asal Inggris, Manchester United. Gol pertama sang bintang terjadi pada 10 April 2007 dengan lawan kala itu adalah AS Roma. Sementara gol perdana di Liga Champions untuk Real Madrid, timnya saat ini, terjadi pada 15 September 2009 di fase grup melawan FC Zurich.

Lesakan gol ke-100 tentu menjadi pencapaian pribadi yang luar biasa. Sesuatu prestasi yang mungkin tidak bisa lagi diikuti oleh banyak orang. Pesaing terdekat tentu adalah sang rival, Leo Messi dengan 94 gol miliknya yang mungkin akan terus bertambah. Selain menunjukan superioritasnya, Ronaldo juga menggunakan raihan 100 gol ini untuk meminta para penggemar Real Madrid memberikan rasa hormat kepada dirinya.

Dalam beberapa bulan ke belakang, Ronaldo mulai menutup diri kepada para penggemar Madrid. Padahal seperti yang diketahui, bintang asal Portugal ini termasuk kategori pemain yang sangat ramah kepada para penggemar. Bahkan dalam beberapa kesempatan banyak sekali bukti yang menunjukan bahwa ia memiliki sisi humanis yang luar biasa. Terutama kepada para penggemar.

Penyebab utama Ronaldo sedikit menutup diri dari para penggemar Madrid adalah karena mereka dianggap tidak memberikan rasa hormat yang sepantasnya kepada dirinya. Terlebih pendapat beberapa yang menyebutkan bahwa Ronaldo tidak begitu berkerja keras ketika ia tidak sedang memegang bola. Sempat suatu kali ia kemudian menempelkan telunjuknya ke bibir seakan meminta publik Santiago Bernabeu untuk diam.

Dalam suatu kesempatan dalam sebuah wawancara, Ronaldo menyebut bahwa mestinya ada apresiasi lebih terhadap apa yang sudah ia lakukan. Ia tidak begitu senang dengan siulan untuk dirinya yang sering berkumandang di markas Madrid, Santiago Bernabeu.

“Saya tidak menyuruh mereka untuk diam, sama sekali tidak. Saya hanya meminta mereka untuk tidak menyiuli saya (sebagai bagian dari rasa hormat),” ujar Ronaldo seperti yang dilansir stasiun televisi asal Spanyol, Atena 3.

“Saya selalu memberikan yang terbaik dalam setiap pertandingan. Mungkin dalam beberapa kesempatan saya tidak berhasil mencetak gol. Tetapi saya terus berusaha dan bekerja keras untuk membantu Real Madrid.”

“Tim sedang dalam kondisi yang sangat baik. Dan tentu saja saya sangat senang bisa kembali mencetak gol.”

Yang menjadi pertanyaan besarnya adalah, apresiasi atau rasa hormat seperti apa lagi yang diminta oleh Ronaldo dari para penggemar Real Madrid?

Sebanyak 80.000 penggemar Los Blancos berbondong-bondong datang ketika Ronaldo pertama kali diperkenalkan sebagai pemain baru mereka pada tahun 2009 lalu. Jumlah penonton yang hadir pada presentasi Ronaldo merupakan rekor yang memecahkan catatan sebelumnya yang dipegang oleh Diego Maradona ketika ia diperkenalkan sebagai pemain baru Napoli 25 tahun sebelumnya yang berhasil mengundang 75.000 orang untuk hadir. Apresiasi yang paling awal dari para penggemar El Real untuk memberikan ungkapan selamat datang kepada kapten timnas Portugal tersebut.

Para penggemar bersabar ketika Ronaldo kesulitan mencetak gol di awal-awal waktunya di Spanyol. Mereka juga bersabar ketika Ronaldo yang didaratkan dengan harga transfer selangit, tidak mampu memberikan gelar juara apapun di musim perdananya.

Para penggemar Madrid juga tidak terlalu mempermasalahkan ketika Ronaldo banyak menyebut Manchester (United) adalah rumahnya. Dan Sir Alex Ferguson sosok bapak baginya. Meskipun fakta menunjukan bahwa bersama Real Madrid, Ronaldo mencapai banyak hal yang mungkin tidak pernah ia bayangkan sebelumnya.

Ronaldo mungkin menganggap bahwa dirinya mesti diperlakukan lebih baik lagi. Rasanya seperti poros dunia berputar mengelilingnya. Bukan sebaliknya. Padahal selama satu windu terakhir, publik Bernabeu rasanya sudah memberikan segalanya untuk Ronaldo. Termasuk tepukan dan sorakan ketika ia berhasil mencetak hattrick melawan Bayern di pertandingan lalu.

Author: Aun Rahman (@aunrrahman)
Penikmat sepak bola dalam negeri yang (masih) percaya Indonesia mampu tampil di Piala Dunia