Awalnya diragukan karena fisiknya yang dianggap kurang sesuai dengan Liga Primer Inggris, lama kelamaan, David de Gea kemudian membuktikan diri. Bukan hanya terbaik di tanah Inggris, kiper yang sempat dianggap transfer gagal ini menjelma menjadi salah satu kiper terbaik di dunia. Penyelamatan fantastis, sergapan, dan aksi-aksi gemilang De Gea membawanya ke tahap yang lebih tinggi.
Pertandingan kompetitif perdananya dilalui dengan tidak terlalu baik. Bagaimana ia kemasukan dua gol oleh Edin Dzeko di Community Shield melalui proses yang seharusnya tidak terjadi kepada kiper profesional. Tapi kemudian ia berkembang dan terus berkembang. Kesuksesannya membawa Manchester United meraih gelar Liga Primer Inggris ke-20 membuat namanya semakin melambung. Dan saat itulah, klub kaya raya asal Spanyol, Real Madrid mulai mengincarnya.
Keadaan menjadi semakin sulit karena pacar De Gea, Edurne Garcia, yang merupakan selebrita di Spanyol, tidak terlalu senang dengan udara Inggris yang dingin. Apalagi karena pekerjaanya, ia mesti pulang pergi Spanyol-Inggris. Well, Long Distance Relationship (LDR) seringnya menimbulkan masalah yang sebelumnya tidak pernah diperkirakan.
Setelah melewati banyak bursa transfer, United selalu berhasil mengamankan De Gea. Termasuk ‘masalah mesin fax’ yang membuat transfer De Gea ke Real Madrid gagal pada tahun 2015. Kontrak De Gea sempat diperpanjang oleh manajer United teranyar, Jose Mourinho.
Namun kini kabar kembalinya De Gea ke tanah Spanyol semakin mengemuka. Bahkan kabarnya Jose Mourinho sudah menentukan paket pemain dari kubu Real Madrid yang ia inginkan andai Los Blancos benar-benar ingin mendaratkan De Gea.
Melepas De Gea akan menimbulkan masalah?
Bagi pembaca yang merupakan penggemar United, saya sarankan lepas kacamata Anda. Dan memandang fenomena ini dari perspektif penikmat sepak bola yang netral.
David de Gea sudah memperkuat United selama enam musim. Perkembangannya tentu luar biasa. Dari kiper yang kurus dan selalu kemasukan ketika menghadapi bola atas, kini ia menjelma menjadi kiper kelas dunia. Penyelamatan-penyelamatan luar biasa yang ia lakukan, terutama di saat-saat genting, membuat para penggemar semakin mencintainya. Tetapi penyelamatan-penyelamatan luar biasa itulah yang juga membuat para penggemar mesti merelakannya pulang ke Spanyol.
Dalam lima musim terakhir, De Gea mencatatakan rataan penyelematan per pertandingan sebanyak 2,15 kali dalam setiap pertandingan. Tetapi catatan sapu bersih dalam lima musim terakhir De Gea hanya mencapai 65 kali saja.
Bandingkan dengan Manuel Neuer di mana rataan penyelamatan per pertandingannya dalam lima musim terakhir adalah 1,48 dan berhasi mencatatkan sapu bersih sebanyak 85 kali. Ada indikasi bahwa banyaknya penyelamatan yang dilakukan oleh De Gea tidak sebanding dengan tidak kemasukannya gawang yang ia kawal.
Kemudian Anda melihat angka defensive error dan catatan kemasukan United tiap musim. Semakin menunjukan bahwa De Gea bekerja keras setiap pertandingannya. Karena faktanya di lapangan juga sering ditunjukkan bagaimana De Gea mesti berkerja keras untuk mengamankan gawang karena lini belakang atau sistem pertahanan United yang luar biasa bobrok.
De Gea mesti menyelamatkan gawang setelah Chris Smalling alpa dalam urusan mengatur posisi melawan penyerang yang punya kecepatan. Ia juga mesti melakukannya ketika Marcos Rojo dengan gilanya berusaha menebas kaki pemain lawan. Ia juga melakukannya ketika Phil Jones melakukan gerakan ajaib ketika mengawal pemain lawan. Semakin memusingkan ketika pemain dengan composure dan teknik seperti Daley Blind berada di depannya sebagai pengawal pertahanan. Kemampuan hebat De Gea mesti disayangkan karena ia mendapati lini pertahanan dengan kualitas yang tidak terlalu baik. Kedatangan Eric Bailly pun tidak banyak membantu.
Tapi melepas De Gea apalagi ke Real Madrid, bisa jadi menimbulkan permasalahan lain ketimbang sekadar menahan pemain bintang yang ingin hijrah. United sering bermasalah dalam urusan penjaga gawang. Mereka perlu sekitar enam tahun untuk mencari suksesor Peter Schmeichel dan kemudian mendapatkan Edwin van der Sar.
Mereka juga setidaknya perlu waktu dua tahun sampai De Gea benar-benar matang. Pertanyaan selanjutnya adalah sekarang butuh berapa lama sampai kemudian menemukan suksesor David de Gea?
Keuntungan dari melepas De Gea
Beberapa nama sudah bermunculan sebagai pengganti andai transfer De Gea ke Real Madrid benar-benar terealisasi. United bisa saja menambahkan nama Keylor Navas sebagai bagian dari transfer De Gea. Kasper Schmeichel pun menjadi salah satu nominasi terkuat dan akan meneruskan trah keluarga Schmeichel di United.
Jasper Cillesen yang hanya menghangatkan bangku cadangan di Barcelona juga bisa saja menjadi alternatif. Atau United bisa saja memecahkan rekor transfer posisi kiper yang sebelumnya dipegang De Gea dengan mendaratkan Gianluigi Donnarumma ke tanah Inggris.
Di dalam internal United pun ada beberapa kandidat yang bisa mengisi pos yang ditinggalkan De Gea. Kiper pelapis Sergio Romero selalu tampil apik setiap kali diberikan kesempatan. Jose juga tentu penasaran dengan bakat dari kiper muda yang sama-sama berasal dari Portugal, Joel Castro Pereira.
Jose juga sudah memiliki daftar pemain Madrid yang ia inginkan andai klub pemilik gelar Liga Champions terbanyak tersebut memang serius ingin mendaratkan De Gea. Jose ingin Toni Kroos, Raphael Varane, dan Casemiro sebagai ganti hijrahnya De Gea ke Spanyol. Kenyataannya, tiga pemain tersebut nyatanya sesuai dengan kebutuhan United. Toni Kroos akan menjadi suksesor yang luar biasa bagi Michael Carrick, Casemiro akan lebih menjaga kedalaman, dan Varane yang bisa jadi kunci untuk memperkuat pertahanan United.
Jadi penggemar United, melepas De Gea rasanya opsi yang baik, ya?
Author: Aun Rahman (@aunrrahman)
Penikmat sepak bola dalam negeri yang (masih) percaya Indonesia mampu tampil di Piala Dunia