Dua gol, satu dari tendangan placing ke tiang jauh, satu dari tendangan first time ke tiang dekat, dan keduanya membuat lini belakang Barcelona hancur lebur. Itulah ringkasan aksi Paulo Dybala ketika Juventus mengalahkan Barcelona 3-0 dalam leg pertama perempatfinal Liga Champions 2016/2017.
Malam itu memang malam yang istimewa sekaligus mengejutkan bagi Juventini. Tak hanya dinobatkan menjadi pahlawan Juventus malam itu, di saat yang bersamaan, Dybala juga diisukan akan hengkang ke Barcelona.
Rumor kepindahan Dybala ke Blaugrana sekilas tampak seperti gosip belaka. Kita semua tahu bahwa trio MSN (Lione Messi – Luis Suarez – Neymar) yang menghuni lini depan Barcelona adalah salah satu trio penyerang tertajam di jagat ini, dan Dybala sepertinya akan menjadi surplus bagi Barcelona. Namun jika eks penyerang Palermo tersebut memang berlabel for sale di bursa transfer nanti, mengapa tidak?
Meskipun Dybala merupakan tumpuan Juventus di lini depan, Si Nyonya Tua telah terbiasa kehilangan pemain kunci dan terbukti tetap stabil menampilkan performa terbaik. Sebelumnya, mereka pernah melepas dua dinamo lini tengah, Arturo Vidal dan Paul Pogba. Jika memang Barcelona menawarkan harga yang menggiurkan bagi Dybala, apa lagi yang ditunggu Juventus?
Mari kita berandai-andai. Anggap saja Dybala resmi berseragam Barcelona dengan banderol lebih dari 60 juta euro, lalu di mana ia akan ditempatkan?
Opsi pertama
Dybala dapat menempati posisi lawas Lionel Messi sebagai penyerang sayap kanan. Dybala yang berkaki kidal akan sangat mematikan apabila melakukan penetrasi ke kotak penalti yang dilanjutkan dengan umpan cut back atau eksekusi langsung ke gawang lawan. Sejak akhir Februari lalu Barcelona beralih ke formasi 3-3-1-3 dengan Messi sebagai gelandang serang. Jarak antarpemain menjadi lebih rapat yang semakin memudahkan Blaugrana memainkan umpan satu-dua.
Posisi dua penyerang sudah pasti diisi oleh Neymar dan Luis Suarez, sedangkan satu slot sisa diisi secara bergantian oleh pemain “seadanya” seperti Rafinha, Denis Suarez, bahkan Sergi Roberto. Dengan kualitas Dybala, ia dapat membuat kedua sisi penyerangan Barcelona sama kuat.