Eropa Champions League

Insiden di Dortmund, Tagar #bedforawayfans dan Kekuatan Sepak Bola

Beberapa jam jelang laga perempatfinal Liga Champions Eropa yang mempertemukan tuan rumah Borussia Dortmund dan tamunya, AS Monaco, publik dikejutkan dengan pernyataan resmi pihak Dortmund melalui akun Twitternya bahwa bus yang mengangkut pemain dan ofisial tim mengalami insiden di perjalanan mereka menuju stadion.

Dikabarkan, via data yang kami himpun dari Guardian, ada tiga objek yang meledak di rute yang dilewati bus tim Dortmund dalam perjalanan mereka menuju Signal Iduna Park. Walau tak menimbulkan korban jiwa, insiden ini mencederai salah satu pemain Dortmund, Marc Bartra, yang seperti dilaporkan surat kabar Spanyol, AS, mengalami cedera yang untungnya, tidak terlalu serius di lengannya dan langsung dilarikan serta dirawat di rumah sakit.

Beberapa menit dirundung kabar mengejutkan, pihak Dortmund dan Monaco, usai berkonsultasi dengan UEFA dan kepolisian lokal wilayah Dortmund, memutuskan bahwa laga yang sejatinya dimulai hari ini (12/4) harus ditunda dan diubah jadwalnya menjadi esok (13/4) dini hari waktu Indonesia.

Walau mengundang banyak pro dan kontra terkait jadwal laga yang hanya mundur sehari dari seharusnya, keputusan UEFA dan semua pihak yang melatarbelakangi pengambilan opsi ini patut diapresiasi. Di tengah ancaman kepanikan akibat insiden yang menimpa bus tim Dortmund, baik Dortmund dan Monaco tetap menghimbau suporter mereka untuk tenang dan tidak menimbulkan ketakutan yang berlebih.

Tagar #bedforawayfans yang menyejukkan

Di tengah kepanikan dan kabar yang masih simpang siur, Dortmund melalui akun Twitter resminya memberi gesture yang sangat baik bagi suporter Monaco yang sudah berada di Jerman lewat tagar #bedforawayfans. Tagar ini dimaksudkan sebagai upaya pihak Dortmund yang mengajak warga kotanya untuk memberi tumpangan tempat tinggal bagi suporter Monaco untuk menetap setidaknya hingga besok ketika laga tunda timnya melawan Dortmund dimainkan.

Ini adalah hal yang menyejukkan dan sekaligus memberi bukti bahwa sebanal dan sebebal apapun ancaman teror di luar sana terhadap kemanusiaan dan sepak bola, olahraga ini selalu menemukan cara untuk menenangkan dan memberi rasa aman bagi semua elemen pendukung di dalamnya. Football for humanity!

 Sepak bola dan kemanusiaan

Sepanjang tahun 2015 dan 2016 lalu, setidaknya ada dua tragedi yang membuat sepak bola dunia berduka hebat. Yang pertama adalah teror di Paris pada November 2015, yang sempat mengguncang dunia sepak bola dan kemanusiaan dengan hebat. Dan yang kedua, tragedi Chapecoense yang mengalami kecelakaan pesawat  di Kolombia pada 29 November 2016.

Keduanya sama-sama memberikan pukulan telak bagi dunia sepak bola dan bagi kemanusiaan secara khusus, namun hingga saat ini, ketika sepak bola masih dimainkan dan dirayakan dengan suka cita, sudah jelas bahwa apapun wujud tindakan atau bencana yang mengancam sepak bola dan kemanusiaan, tidak akan mampu mengubah fakta bahwa sepak bola dan kemanusiaan selalu mampu menguatkan satu sama lain.

Dalam tragedi Paris, walau terhenyak dan terpukul dengan kuat, tuan rumah Prancis buktinya mampu menyelenggarakan Piala Eropa 2016 dengan aman dan lancar bahkan mampu melaju hingga partai final, kendati akhirnya kalah dari Portugal.

Di tragedi yang lebih terbaru dan masih belum terlalu mengering lukanya, kecelakaan pesawat yang menimpa Chapecoense nyatanya mampu mengetuk naluri kemanusiaan banyak pihak dan membuat Chapecoense, tim kecil dari Brasil, mampu survive dan kembali berlaga usai sejarah kelam yang baru saja dialami timnya. Dua pekan lalu, tim Chapecoense melakoni laga kompetitif pertama mereka dengan kemenangan 2-1 dalam laga pertama ajang Recopa Sudamericana 2017.

Usai insiden di Dortmund, terkait keputusan UEFA dan kedua klub untuk melangsungkan laga sehari usai insiden, setuju atau tidak, kita harus apresiasi ini sebagai langkah positif yang berani. Laga memang harus diselenggarakan untuk menunjukkan kepada siapapun pihak yang bertanggung jawab atas insiden ini, bahwa sepak bola tidak pernah takut pada siapapun dan apapun.

Dan dengan melangsungkan laga sehari usai insiden, pesan itu akan sampai dengan sangat kuat kepada pihak-pihak tak bertanggung jawab yang menyebabkan semua kekacauan ini bahwa sepak bola dan kemanusiaan tidak akan pernah kalah oleh hal-hal buruk.