Kolom Nasional

Persija Jakarta: Harga Mati Gengsi Ibu Kota

Muhammad Rasul. Kredit: Jacatra

 Player to watch: Muhammad Rasul

Selalu ada hikmah di balik kegagalan. Meski membawa PSM Makassar U-21 lolos 8-besar ISC U-21 2016, Muhammad Rasul harus menerima kenyataan dirinya tak dipromosikan ke tim utama. Beruntung, Persija yang melakukan seleksi pemain muda di Makassar, jeli melihat bakat adik kandung winger PSM, Muhammad Rahmat.

Kepercayaan dari Teco dibalas Rasul dengan sangat baik. Kemampuan dan kecepatan eksplosifnya di lini depan acapkali merepotkan barisan pertahanan lawan. Memang, Rasul tak terlalu tampil menonjol pada debutnya bersama Persija di Piala Presiden 2017, namun, momen setelahnya jadi panggung dia unjuk gigi.

Pada laga uji coba melawan Cilegon United, Rasul tampil percaya diri bak bintang utama tim. Sukses memenangi duel, umpan pemain berusia 20 tahun itu langsung dikonversi Sandi Sute menjadi gol. Sinar terangnya tak berhenti sampai di situ.

Rasul menjadi penentu peringkat ketiga Cilacap Cup 2017 bagi Persija lewat gol tunggalnya ke gawang tuan rumah, PSCS Cilacap. Pujian pun mengalir, salah satunya dari coach Teco. Pelatih asal Brasil itu menyebut Rasul sebagai contoh terbaik untuk pemain muda yang mengawali karier di Persija sebagai partisipan seleksi.

Indikasi Rasul bakal mengisi satu pos inti Persija di Liga 1 kian menguat ketika diturunkan dari menit awal saat menghadapi Timnas U-22 di Stadion Patriot pekan lalu. Tak hanya karena regulasi liga yang mengharuskan pemain di bawah usia 23 tahun untuk selalu tampil, melainkan kualitas sesungguhnya dalam diri Rasul yang bisa membuatnya jadi rising star Macan Kemayoran selanjutnya.