Kolom Nasional

Semen Padang FC: Tak Hanya Bermodal Manajemen yang Rapi

Skuat dan Prakiraan Formasi

Tanpa sorak sorai, di ranah transfer pemain, saya pikir Tim Kabau Sirah telah melakukan langkah yang cukup baik. Sektor penyerangan menjadi sorotan mereka karena pada TSC 2016 kerap kesulitan mendulang gol. Ada dua penyerang yang mereka pinang, yakni Tambun Naibaho (26 tahun) dan Syamsul Bahri (22 tahun). Keduanya dari PS TNI.

Khusus nama terakhir, Nil Maizar telah memercayakannya untuk menjadi tandem Sacramento. Wajar, cult hero mereka, Nur Iskandar, menjadi sasaran kritik karena kerap gagal mengonversi gol di ajang TSC 2016.

Nama lain yang tak kalah penting ada di posisi penjaga gawang. Mereka merekrut kiper asal Persib Bandung, M. Ridwan, yang langsung dipercaya mengawal mistar Semen Padang selama Piala Presiden 2017. Hingga semifinal leg 1 kontra Arema, Ridwan berturut-turut meraup cleansheet sejak babak grup untuk klub barunya itu.

Ada pula nama Boas Atururi (dari Perseru Serui), yang bisa bermain baik sebagai bek kiri maupun sayap, lalu Finno Andrianas, putra asli Payukumbuh yang kebetulan alumni Semen Padang U-21, serta Ko Jae-sung, gelandang bertahan berusia 32 tahun yang direkrut dari klub divisi 2 Liga Korea, Busan IPark.

Berikut prakiraan formasi yang akan diturunkan Nl Maizar, jika kita berkaca pada kiprah mereka di Piala Presiden:

Jika di atas kertas mereka hanya memampangkan 4-4-2 sejajar, di segi ofensif anak-anak asuhan Nil Maizar bermain begitu fluid. Selain berkat kelincahan Irsyad Maulana, Vendry Mofu juga terlihat begitu padu dengan sang penyerang utama, Sacramento.

Umpan-umpan pendek, permutasi posisi, dan kelihaian Mofu merengsek dari lini kedua terbukti telah sanggup menggebrak pertahanan tim-tim yang mereka hadapi di Piala Presiden silam. Jika Syamsul bisa dimaksimalkan Nil Maizar, seharusnya hantu di musim lalu bisa mereka usir jauh-jauh. Sacramento bahkan dengan nyaman berperan sebagai pemantul bola (sebagaimana Olivier Giroud di Arsenal), atau sekadar membuka ruang.