Arthur Irawan resmi direkrut oleh Persija Jakarta, Senin (27/3) lalu. Mengingat Arthur sebelumnya sempat tersingkir ketika menjalani join-training di Persija saat berlangsungnya Torabika Soccer Championship (TSC) 2016 lalu, apa yang bisa ia tawarkan ke skuat Macan Kemayoran saat ini?
Pemain yang sempat membela PSM Makassar dalam ajang Piala Presiden 2017 ini diikat dengan durasi kontrak satu tahun. Akan tetapi, belum ada kabar yang jelas mengenai alasan Arthur meninggalkan PSM Makassar.
Selama pemusatan latihan yang digelar PSM Makassar di Bali sejak 24 Februari lalu, Arthur tak pernah menampakkan dirinya sekalipun. Manajemen PSM Makassar sempat menyembunyikannya dengan mengatakan bahwa sang pemain tidak hadir karena ada alasan keluarga, namun sang pemain justru mengumbar keberadaannya dengan menggunggah foto perayaan ulang tahunnya di Instagram bersama Raphael Maitimo, Greg Nwokolo, dan Sergio van Dijk.
Kembali ke transfer Arthur Irawan, pemain yang pernah satu kali tampil di kasta tertinggi sepak bola Belgia bersama Waasland-Beveren ini akan ditempatkan di posisi bek kiri. Posisi asli Arthur sebenarnya adalah bek kanan, namun di Persija pos bek kanan adalah area kekuasaan Ismed Sofyan. Kalaupun Ismed absen, masih ada Novri Setiawan sebagai pelapis.
Dengan datangnya Arthur, Vava Mario Yagalo yang sebelumnya mengisi posisi bek kiri akan digeser ke pos bek tengah, begitulah penuturan pelatih Persija Jakarta, Alessandro Stefano Cugurra Rodrigues (Teco).
Meskipun Arthur adalah pemain versatile yang dapat ditempatkan di posisi bek kanan, bek kiri, dan gelandang bertahan, kemampuan Arthur secara keseluruhan tidak terlalu istimewa. Arthur memang sempat memperkuat Espanyol B di musim 2012/2013, tetapi ketika diturunkan PSM Makassar saat melawan Persela Lamongan di Grup 3 Piala Presiden 2017, Arthur belum tampak seperti pemain yang sempat berlatih bersama tim Eropa.
Berposisi di bek kiri yang dituntut memiliki daya jelajah tinggi, kemampuan bertahan-menyerang yang seimbang, serta visi bermain yang apik, kemampuan Arthur malah tidak jauh berbeda dengan pemain lokal. Dalam beberapa kesempatan, Arthur tidak menunjukkan tindakan bertahan yang baik. Kalah duel, kalah cepat, dan salah perhitungan. Sebagai pemain yang selama empat tahun menimba ilmu di sepak bola Eropa, publik tentu bertanya-tanya, apa saja yang ia dapat selama berpetualang di Benua Biru?
Keputusan Persija pun juga mengundang banyak tanda tanya. Arthur yang sempat mereka tolak saat melakukan join-training mengapa justru direkrut saat ini? Padahal, performa Arthur di PSM kurang menunjukkan keistimewaan yang menonjol. Sebagai info tambahan, Arthur menjalani join-training di Persija untuk memulihkan kondisi pasca-cedera yang dideritanya saat membela Waasland-Beveren.
Kalau Persija memang terdesak untuk mendatangkan bek kiri, sebenarnya masih banyak opsi yang tersedia di pasar pemain yang kualitasnya sudah terbukti, seperti Abduh Lestaluhu, misalnya. Namun, apapun kekurangan yang dimiliki Arthur, Persija pasti memiliki pertimbangan sendiri ketika mendatangkan pemain berusia 24 tahun ini. Misalnya, seperti upaya untuk mengikat sponsor atau hal finansial lainnya.
Author: Aditya Jaya Iswara (@joyoisworo)
Milanisti paruh waktu yang berharap Andriy Shevchenko kembali muda dan membawa AC Milan juara Liga Champions Eropa lagi.