Dipilihnya Joe Hart sebagai kapten timnas Inggris memunculkan pro dan kontra. Banyak yang menyayangkan keputusan pelatih Inggris, Gareth Southgate karena Hart bahkan tidak menjabat sebagai kapten ataupun wakil kapten di Torino. Selain itu, rekam jejak Hart sebagai penjaga gawang yang sering melakukan blunder juga menjadi nilai minus tersendiri.
Kamu tentu bisa merasakan bagaimana rasanya jika seorang kapten, seorang teladan dan panutan di dalam tim, melakukan kesalahan. Apalagi jika kesalahan itu dibuat oleh penjaga gawang, pemain yang berdiri di depan gawang. Sebuah benda yang sangat berharga untuk dilindungi dari serbuan bola-bola yang menuju ke arahnya.
Masih ingat dengan blunder Robert Green di Piala Dunia 2010 saat melawan Amerika Serikat? Beruntung ia bukanlah kapten tim, sehingga hujatan yang datang kepadanya tidak segencar yang didapat Steven Gerrard ketika terpeleset saat melawan Chelsea.
Tugas resmi seorang kapten sebenarnya tidak berat jika merujuk pada Peraturan Pertandingan Sepak Bola FIFA. Disana tertulis bahwa tugas resmi kapten tim adalah berpartisipasi dalam pelemparan koin untuk menentukan daerah lapangan sebelum memulai pertandingan atau saat babak adu penalti. Namun kenyataannya di lapangan, seorang kapten juga dituntut untuk memiliki kharisma yang tinggi, sosok yang disegani oleh rekan satu tim.
Posisi penjaga gawang adalah posisi yang rawan dibanjiri kritikan. Satu kesalahan yang dibuat penjaga gawang dapat berujung gol bagi lawannya. Bandingkan dengan posisi gelandang atau penyerang. Seorang gelandang yang salah melakukan passing dapat memperbaiki keselahannya di kesempatan berikutnya. Begitu pula dengan para penyerang yang gagal melakukan shot on target atau kontrol bola.
Selain itu, kewajiban seorang kapten untuk menenangkan perilaku rekannya dan melerai pertikaian antarpemain akan lebih berat jika dilakukan oleh seorang penjaga gawang. Jika insiden terjadi daerah pertahanan sendiri tentu bukan masalah, tapi jika insiden terjadi di area kotak penalti lawan, sang kapten harus berlari sejauh puluhan meter lalu berlari lagi untuk kembali ke gawangnya. Sangat melelahkan bagi pemain yang staminanya tidak sebaik pemain-pemain outfield.
Itulah sebabnya mengapa jarang ada klub yang melingkarkan ban kapten di lengan penjaga gawangnya. Hanya ada beberapa penjaga gawang yang merangkap jabatan sebagai kapten seperti Iker Casillas, Gianluigi Buffon, dan Hugo Lloris di timnas Prancis. Bandingkan dengan jumlah ban kapten yang disandang para gelandang dan penyerang.
Meskipun diterpa berbagai hambatan, penjaga gawang yang merangkap tugas sebagai kapten memiliki keunggulan dalam jam terbang. Seorang pemimpin yang mendampingi rekan-rekannya selama 90 menit penuh setiap pertandingan tentu lebih memahami karakter masing-masing rekannya.
Gareth Southgate kabarnya akan memberi Joe Hart status sebagai kapten permanen timnas Inggris, menyusul jarangnya Wayne Rooney menembus tim utama Manchester United. Pemain berpengalaman lainnya seperti Jermain Defoe sudah hampir empat tahun tidak membela The Three Lions. Kandidat tersisa mungkin hanya tersisa Gary Cahill dan Jordan Henderson atau Chris Smalling
Jadi, pantaskah Hart berada sejajar dengan Casillas dan Buffon sebagai kapten timnas?
Author: Aditya Jaya Iswara (@joyoisworo)
Milanisti paruh waktu yang berharap Andriy Shevchenko kembali muda dan membawa AC Milan juara Liga Champions Eropa lagi.