Schalke tengah bergolak dengan optimistis. Meski masih bertengger di posisi 11, mereka berhasil melaju ke babak perempatfinal Liga Europa 2016/2017. Zona Eropa musim depan memang jauh dari jangkauan, namun bila berhasil menjuarai Liga Europa, Schalke berhak berlaga di Liga Champions musim depan.
Di segi transfer pemain, Royal Blues berhasil merekrut nama-nama yang awalnya tidak diperhitungkan, namun menjadi poros penting bagi klub yang bermarkas di Veltins Arena ini. Nama pertama, tantu saja Nabil Bentaleb. Melihat rekor gol dan asisnya musim ini, pihak Tottenham Hotspur boleh merasa bahwa mereka telah luput dalam menjaga bakat asli akademinya.
Nama kedua direkrut pada bursa transfer musim dingin: Guido Burgstaller, penyerang berkebangsaan Austria.
Jika kita melihat daftar pendulang gol tim yang diasuh Markus Wainzierl ini, dua nama teratas diisi oleh pemain yang berposisi sebagai gelandang: Bentaleb dan Alessandro Schopf. Ini menjadi indikasi bahwa barisan penyerang Schalke begitu melempem musim ini. Padahal beberapa musim lalu, tim ini pernah memiliki top skor Bundesliga dalam diri Klaas-Jan Huntelaar, striker gaek Belanda yang kini lebih sering mengakrabi ruang medis.
Burgstaller didatangkan dari klub 2.Bundesliga, FC Nurnberg. Di paruh musim pertama 2016/2017, ia mampu mencetak 14 gol di 18 pertandingan yang ia lakoni. Hal itu cukup meyakinkan Schalke untuk merekrutnya dengan harga 2 juta euro.
Kehadiran Burgstaller awalnya meragukan. Meski prolifik, gol-gol yang ia cetak terjadi di kompetisi di bawah Bundesliga. Ia juga pernah mengalami masa-masa menyedihkan saat berbaju Cardiff City di musim 2014/2015. Ia hanya dipercaya tampil Ole Gunnar Solksjaer, pelatih Cardiff waktu itu, sebanyak lima kali.
Setelah berbaju Schalke, Burgstaller langsung menggila. Ia telah mengemas 6 gol di seluruh ajang. Ia tipe poacher yang cepat serta jeli melihat peluang. Posturnya yang setinggi 187 sentimeter membuatnya sanggup memenangi duel-duel udara. Golnya di leg pertama babak 16 besar kontra Borussia Monchengladbach turut menjadi modal bagi laju Schalke di kompetisi tersebut.
Gol-gol Burgstaller seperti menunaikan kepercayaan klub padanya. Hal ini juga menjadi pelipur lara setelah Breel Embolo, striker muda potensial yang direkrut dari FC Basel, harus menepi hingga akhir musim karena cedera yang ia dapat di laga kontra Augsburg.
Penampilan pemain berusia 27 tahun ini tentu mendapat apresiasi dari suporter Schalke. Di laga melawan Augsburg (12/3), saat diganti ia mendapat standing ovation dari penonton yang hadir di Veltins Arena. Pasalnya, bekas pemain Rapid Vienna ini menceploskan dua gol, yang mengantar Schalke meraih kemenangan pertama setelah tiga laga Bundesliga sebelumnya tak pernah meraup poin penuh.
Kemenangan ini menjadi modal bagi Schalke untuk lebih percaya diri dalam menghadapi Monchengladbach di leg kedua yang dilaksanakan di kandang lawan. Hasilnya: Schalke berhasil menahan imbang Gladbach 2-2, dan membuat mereka melaju ke babak selanjutnya berkat agresivitas gol tandang.
Performa menawannya ini juga membuatnya kembali dilirik tim nasional Austria. Setelah gagal dipercaya tampil membela negaranya di Euro 2016, kepercayaan ini tentu akan ia bayar dengan tuntas, sebagaimana yang telah ia lakukan pada Schalke.
Author: Fajar Martha
Esais dan narablog Arsenal FC di indocannon.wordpress.com