Baru-baru ini, salah satu kesebelasan di Inggris yang bermukim di kota London, Tottenham Hotspur, melalui situs resminya merilis perkembangan terbaru mengenai pembangunan stadion baru mereka.
Dari foto-foto yang disebarluaskan kepada publik, kondisi pembangunan stadion anyar ini memang baru mencapai 20%. Baru satu bagian tribun di belakang gawang, tepatnya di bagian selatan, yang konstruksinya sudah tampak. Sisanya sama sekali belum ada wujudnya.
Bisa dimaklumi memang, karena stadion ini dibangun di area yang sama dengan markas yang kubu The Lilywhites gunakan sejak tahun 1899 hingga kini, stadion White Hart Lane. Sehingga untuk proses pembangunan lebih lanjut, kandang lawas mereka yang juga populer dengan sebutan The Lane itu akan dihancurkan terlebih dahulu.
Dari rilis resmi pihak Tottenham sendiri, stadion barunya ini kelak akan dapat menampung sekurangnya 61.000 penonton. Jumlah yang tergolong cukup masif, bukan? Kapasitas tersebut bahkan sedikit lebih megah ketimbang stadion Emirates milik sang tetangga sekaligus rival terberat di kawasan London Utara, Arsenal.
Pada awal proses perencanaan, estimasi biaya yang dihitung oleh manajemen Spurs untuk membangun stadion ini menembus angka 400 hingga 500 juta paun. Akan tetapi estimasi tersebut justru menggelembung dalam beberapa tahun terakhir, khususnya akibat terpaan Brexit pada pertengahan tahun 2016 kemarin sehingga membuat harga beberapa material bangunan yang harus didatangkan dari luar Inggris ikut membengkak.
Menurut pernyataan Donna Cullen, direktur eksekutif yang menjalankan proyek ini, biaya yang harus dikeluarkan The Lilywhites demi lancarnya proses pembangunan kandang anyar mereka akan menembus nominal 800 juta paun. Angka yang bila dirupiahkan bisa digunakan untuk membangun belasan stadion bagi klub-klub Liga Indonesia yang tiap musim selalu berkutat dengan permasalahan ketidakmampuan memiliki homebase yang layak dipakai.
Uniknya, jumlah dana 800 juta paun tersebut lagi-lagi melampaui biaya yang harus dikeluarkan Arsenal saat membangun stadion Emirates guna menggantikan stadion Highbury di pertengahan 2000-an lalu.
Bahkan, jumlah itu juga berada di atas pembiayaan yang mesti digelontorkan federasi sepak bola Inggris (FA), saat membenahi stadion sarat sejarah milik mereka dan salah satu yang terbaik di muka Bumi, Wembley.
Realita ini membuat stadion baru Tottenham, apabila selesai dibangun nanti akan menjadi stadion sepak bola paling mahal di seantero Eropa. Bisa jadi induk organisasi sepak bola Eropa (UEFA), juga takkan ragu untuk menghadiahi kandang baru bagi Hary Kane dan kawan-kawan dengan label bintang lima. Sebuah standar tertinggi milik UEFA dalam menilai sebuah stadion yang layak untuk digunakan menggelar hajatan-hajatan terbaiknya.
Lebih lanjut, stadion baru ini akan dapat digunakan oleh Tottenham guna menghelat laga-laga kandangnya mulai musim 2018/2019 mendatang. Pertanyaannya, apakah dalam dua tahun ke depan, tim London Utara ini bisa melampaui prestasi tetangganya, Arsenal? Akan sangat merugikan tentunya andai membangun stadion mahal dan bagus, namun hanya digunakan untuk berlaga di Liga Europa tiap musimnya, bukan?
Author: Budi Windekind (@Windekind_Budi )
Interista gaek yang tak hanya menggemari sepak bola tapi juga american football, balap, basket hingga gulat profesional