Eropa Inggris

Datanglah ke Liga Cina, Wayne Rooney!

Dalam beberapa waktu terakhir, nama Wayne Rooney sering dikaitkan dengan klub-klub Chinese Super League (CSL). Belakangan, klub-klub di CSL memang agresif dalam merekrut pemain-pemain kondang. Di bursa transfer Januari kemarin saja, tercatat ada enam nama tenar yang mendarat di CSL.

Mereka adalah Oscar (Shanghai SIPG), Carlos Tevez (Shanghai Shenhua), Alexandre Pato dan Axel Witsel (Tianjin Quanjian), Odion Ighalo (Chongchun Yatai) serta John Obi Mikel (Tianjin TEDA). Menariknya, separuh dari enam nama tersebut didatangkan dari Premier League.

Wayne Rooney, seperti yang kita tahu merupakan kapten sekaligus top skor sepanjang masa Manchester United. Namun musim ini, hal tersebut hanyalah predikat belaka.

Hingga pekan ke-25 Liga Primer Inggris, Wazza, sapaan akrab Rooney, baru memainkan tujuh belas pertandingan bersama Setan Merah dan sembilan di antaranya dimulai dari bangku cadangan. Ia hanya mampu mencetak 2 gol dengan tambahan 5 asis. Statistik yang ironis bagi seorang kapten kesebelasan, juga bagi seorang Wayne Rooney.

Dengan alasan itulah, banyak yang memprediksikan kalau Rooney tidak lama lagi akan angkat kaki dari Old Trafford. Hal ini didukung oleh fakta bahwa United mendatangkan tiga pemain di posisi yang biasa ditempati Rooney. Paul Pogba dengan label pemain termahal dunia otomatis menjadi pilihan pertama di posisi gelandang, kemudian Henrikh Mkhitaryan di pos gelandang serang, dan Zlatan Ibrahimovic sebagai penyerang tengah (posisi favorit Rooney di masa jayanya). Mourinho seakan-akan memang terlihat ingin menyingkirkan Rooney secara halus dari skuat MU.

Dalam hemat saya, memang sudah saatnya Rooney meninggalkan Old Trafford untuk bergabung ke CSL. Ada beberapa alasan dan yang pertama terkait faktor usia. Di usia 31 tahun, sebenarnya Rooney belum terlalu tua untuk bermain di Eropa.

Seorang penyerang rata-rata dapat bermain sampai umur 34-35 tahun sebelum digeser posisinya lebih ke dalam. Namun usia emas seorang penyerang adalah di usia 28-31 tahun. Jika di usia yang sekarang saja Rooney sudah jauh dari peak performance, hampir bisa dipastikan dalam beberapa tahun ke depan ketajamannya akan banyak berkurang.

Jika Rooney pindah ke Cina, otomatis ia akan ditempatkan di tim inti dan mendapat menit bermain lebih banyak. Kesempatannya untuk mencetak gol pun akan meningkat karena kualitas permainan di CSL tentu berbeda jauh dengan Liga Inggris.

Kedua, perkara soal gaji. Gaji Rooney saat ini adalah 13 juta paun per tahun. Jika pindah dari MU, tentunya ia akan meminta kenaikan gaji di klub barunya. Dengan statistiknya saat ini yang hanya sedikit lebih baik dari Nicklas Bendtner yang bermain di Divisi Championship bersama Nottingham Forest (2 gol, 0 asis), rasanya sulit menemukan klub di Eropa yang mau menggaji Rooney di atas nominalnya saat ini.

Sementara itu di Liga Cina, secara mengejutkan mengisi empat dari sepuluh pemain sepak bola dengan gaji tertinggi di dunia. Dua besar diisi oleh pemain yang baru saja pindah ke CSL Januari lalu. Carlos Tevez dibayar 615 ribu paun per pekan, di bawahnya ada Oscar (400 ribu paun per pekan), lalu Hulk (317 ribu paun per pekan), dan Graziano Pelle (260 ribu paun per pekan).

The Sun bahkan mengabarkan, salah satu klub anggota CSL siap membayar Rooney 1 juta paun per pekan. Uang bukan masalah bagi beberapa kontestan CSL.

Ketiga, faktor kompetisi. Meskipun jauh dari ingar bingar ketatnya kompetisi Eropa, CSL bukanlah liga pensiunan seperti Major League Soccer (MLS) ataupun Liga Timur Tengah. Tengok saja nama-nama pelatih yang menghiasi bench klub-klub CSL. Nama-nama seperti Luiz Felipe Scolari (Guangzhou Evergrande), Manuel Pellegrini (Hebei China Fortune), Sven Goran-Eriksson(Shenzhen FC), dan Fabio Cannavaro (Tianjin Quanjian) tentu tak asing di telinga kita, bukan?

Bahkan nama yang terakhir disebut, baru saja merekrut Alexandre Pato dan Axel Witsel di bursa transfer Januari kemarin. Tak diragukan lagi bahwa sejatinya CSL bukanlah liga antah berantah untuk pilihan karier Rooney ke depannya.

Kontrak Rooney saat ini masih tersisa 18 bulan, dan Manchester United punya opsi memperbaharuinya dengan durasi setahun lagi. Akan tetapi, sudah saatnya Rooney meninggalkan klub yang telah membesarkan namanya. Alih-alih menjadi pemain cadangan di klub peringkat enam berpetualang ke Negeri Tirai Bambu tentu lebih menyenangkan dan menghasilkan banyak uang, kan, Wazza?

Author: Aditya Jaya Iswara (@joyoisworo)
Milanisti paruh waktu yang berharap Andriy Shevchenko kembali muda dan membawa AC Milan juara Liga Champions Eropa lagi.