Sejak tahun 2006 silam, salah satu klub yang berpartisipasi di Major League Soccer (MLS), DC United, telah mengajukan proposal kepada dewan kota Washington untuk membangun sebuah stadion baru yang khusus digunakan untuk sepak bola.
Keinginan tersebut muncul lantaran sejak 1996 (musim perdana MLS), DC United selalu menggunakan stadion Robert F. Kennedy (RFK) sebagai tempat menyelenggarakan laga kandang, meski stadion tersebut juga digunakan untuk laga american football dan bisbol.
Melalui proses negosiasi yang cukup panjang, cita-cita DC United untuk memiliki kandang sendiri akhirnya terwujud setelah dewan kota menyetujui proposal tim yang sebagian sahamnya dimiliki pengusaha Indonesia, Erick Thohir, ini pada tahun 2013 yang lalu.
Awalnya, pihak DC United mengajukan wilayah Poplar Point yang berdekatan dengan area rekreasi Anacostia Park. Sayangnya, dewan kota meminta manajemen kesebelasan yang lekat dengan warna hitam dan merah itu mencari lokasi alternatif yang lain. Usai melakukan serangkaian studi, dipilih kemudian sebuah lahan kosong di wilayah Buzzard Point, sebelah barat daya kota Washington.
Dan dewan kota pun menyetujui bila stadion baru DC United bakal didirikan di wilayah ini. Kebetulan, di area tersebut ada lahan tak terpakai yang luas sehingga bisa dijadikan sebuah stadion. Terlebih, di area yang sama, cuma berbeda blok saja, juga berdiri stadion Nationals Park milik klub Major League Baseball (MLB), Washington Nationals.
Usai mendapat kepastian tersebut, pihak DC United pun segera mengebut pengerjaan semua proses yang diperlukan agar stadion sepak bola yang konon bakal punya kapasitas 20.000 kursi ini dapat segera dibangun.
Pengerjaan stadion yang konon menghabiskan dana sebesar 190 juta dolar AS ini sendiri telah dimulai sejak bulan Februari 2017. Harapannya, di musim MLS 2018 mendatang, stadion ini telah siap dan bisa digunakan DC United untuk mementaskan pertandingan-pertandingan kandangnya.
Uniknya, meski stadion ini baru dalam tahap pembangunan, beberapa sponsor telah berminat melakukan kerjasama dengan DC United. Audi, produsen mobil mewah dan kenamaan asal Jerman bahkan telah meneken kontrak selama 12 tahun untuk mendapatkan hak penamaan stadion layaknya stadion Allianz Arena di Munchen atau stadion Etihad di Manchester.
A name for our new home…#AudiField | 2018: https://t.co/JeIf78X8G3#DCU @Audi pic.twitter.com/UA3ooGKeON
— D.C. United (@dcunited) February 15, 2017
Pihak DC United dan Audi sendiri telah sepakat jika stadion ini kelak bernama Audi Field dan logo empat cincin khas pabrikan yang didirikan August Horch itu bakal terpampang di seluruh penjuru stadion.
Realita ini jelas membuat masa depan klub peraih empat titel juara MLS itu semakin cerah. Akan tetapi, ada satu pertanyaan yang kemudian muncul.
Tuan Erick, kapan berencana membangun stadion untuk klub sepak bolanya yang ada di Italia, Internazionale Milano? Sekiranya sudah puluhan tahun mengontrak tanpa kejelasan memiliki stadion sendiri cukup menjadi ironi yang getir untuk klub yang konon terhitung mapan di Italia.
Author: Budi Windekind (@Windekind_Budi)
Interista gaek yang tak hanya menggemari sepak bola tapi juga american football, balap, basket hingga gulat profesional