Memperbincangkan Liga Super Turki, sudah pasti akan membuat ingatan kita melesat ke tiga klub paling dominan di sana yakni Besiktas, Fenerbahce dan Galatasaray. Kebetulan, mereka sama-sama berasal dari kota Istanbul.
Dalam rentang seperempat abad terakhir, hanya sekali gelar juara Liga Super Turki gagal direbut kota yang pada zaman Romawi dahulu diberi nama Konstantinopel itu. Satu-satunya cela itu terjadi di musim 2009/2010 tatkala Bursaspor yang ketika itu ditukangi oleh Ertugrul Saglam berhasil mempecundangi tiga jagoan utama di sepak bola Turki itu.
Akan tetapi di awal musim ini, sebuah kejutan tengah terjadi di negara yang sekarang dipimpin oleh Recep Tayyip Erdogan ini. Ketiga kesebelasan itu justru keteteran oleh kehadiran klub asal kota Istanbul lain, Istanbul Basaksehir. Secara mengejutkan, klub yang baru mencicipi kasta teratas di kancah sepak bola Turki pada musim 2007/2008 lalu ini berhasil nangkring di puncak klasemen dalam rentang waktu yang cukup lama.
Berbekal penggawa semisal Volkan Babacan, Edin Visca dan sang kapten penuh pengalaman, Emre Belozoglu, racikan pelatih Abdullah Avci sanggup membungkam Fenerbahce dan Galatasaray di paruh pertama musim 2016/2017. Fenerbahce ditekuk dengan skor tipis 1-0 sedangkan Galatasaray dipecundangi dengan skor 2-1.
Kisah dongeng ala Leicester di Liga Primer Inggris musim 2015/2016 lalu pun seolah siap direplikasi oleh Basaksehir di Turki. Sampai paruh musim pertama, Basaksehir duduk nyaman di puncak klasemen dengan rekor tak terkalahkan di 17 laga!
Klub yang musim lalu berhasil menduduki peringkat empat klasemen akhir ini pun memutuskan untuk melakukan sedikit pembenahan guna memperkuat armada mereka jelang bergulirnya paruh kedua. Salah satu perekrutan yang dilakukan oleh Basaksehir adalah merekrut eks penyerang Arsenal dan Tottenham Hotspur asal Togo, Emmanuel Adebayor.
Harapan yang dicanangkan pun jelas, klub yang baru berdiri pada tahun 1990 silam ini dapat terus kompetitif di papan atas. Namun realitanya bak jauh panggang dari api. Usai melakukan restart putaran kedua, Basaksehir justru diturunkan oleh Besiktas dari singgasananya.
Penyebab dari semua itu adalah dua kekalahan dari tiga partai terakhir yang dilakoni Emre dan kawan-kawan. Sepasang hasil negatif itu didapat dari Fenerbahce pada 22 Januari lalu dan Kasimpasa akhir pekan kemarin (12/2). Basaksehir pun kini tertinggal tiga poin dari Besiktas.
Apakah ini sebuah pertanda jika Basaksehir sudah mulai kehabisan bensin walau perjalanan Liga Super Turki musim ini masih amat panjang? Atau justru sebaliknya, dua kekalahan tersebut bisa menjadi titik balik perjuangan mereka menuju dongeng juara liga?
Author: Budi Windekind (@Windekind_Budi)
Interista gaek yang tak hanya menggemari sepak bola tapi juga american football, balap, basket hingga gulat profesional