“Mungkin dirinya adalah satu dari tiga penyerang dengan sundulan terbaik yang pernah kulihat sepanjang hidupku,” begitu Kevin Keegan memuji seorang Andy Carroll sekitar tahun 2008 silam.
Pujian tersebut bisa jadi tidak salah, karena Carroll memang punya kelebihan dalam duel bola atas. Posturnya yang menjulang, 193 sentimeter, menjadi salah satu keunggulan yang dipunyai Carroll guna mengeksekusi hal tersebut. Sehingga cukup wajar jika melihat Carroll sering mencetak gol-gol via sundulan.
Sayangnya, pemain yang kini telah berusia 28 tahun ini punya satu masalah pelik yang saban tahun menggerus kemampuannya. Problem tersebut adalah cedera. Gangguan ini pula yang seringkali menyebabkan Carroll menepi cukup lama dari lapangan dan mendekam di ruang perawatan. Semua klub yang pernah diperkuat Carroll, mulai dari Newcastle United hingga West Ham, jelas mafhum benar situasi ini.
Meski begitu, jangan remehkan Carroll bila dirinya ada dalam performa terbaik. Salah satu contoh kegemilangan Si Kuncir Kuda ini bisa Anda cermati di beberapa partai terakhir West Ham. Sedikit demi sedikit, kesebelasan yang kini bermarkas di stadion Olympic London ini mulai merangkak naik di papan klasemen.
Hal tersebut tentu tidak lepas dari keberhasilan The Hammers memetik angka sempurna di tiga dari empat pertandingan terakhir. Crystal Palace, Middlesbrough dan Southampton jadi korban hantaman palu godam The Hammers. Satu-satunya hasil negatif yang didapat West Ham adalah kekalahan 0-4 dari Manchester City.
Hebatnya, di setiap kemenangan tersebut, Carroll tampil begitu brilian dan selalu berhasil mencatatkan namanya di papan skor. Bahkan gol indahnya via tendangan salto yang dicetak ke jala Crystal Palace pada 14 Januari kemarin santer disebut-sebut sebagai salah satu kandidat gol terbaik Liga Primer Inggris musim ini.
Tajamnya Carroll di beberapa laga terakhir sudah pasti menggembirakan sosok Bilic yang hampir putus asa mencari sosok penyerang yang bisa menjadi tumpuan mencetak gol. Mengingat, pesaing-pesaing Carroll di barisan depan macam Andre Ayew, Jonathan Calleri hingga Diafra Sakho juga tak begitu menggigit saat dimainkan.
Penampilan apik Carroll tentu membuat Bilic dan fans The Hammers merasa sumringah. Mengingat beberapa waktu sebelumnya, West Ham baru saja kehilangan sosok yang amat vital dalam mendobrak pertahanan lawan, Dimitri Payet. Sang pemain memilih untuk pulang ke tim yang pernah dia bela di Ligue 1, Olympique Marseille, pada bursa transfer Januari kemarin.
Kini, sudah menjadi tugas Carroll untuk terus menjaga performanya dan terhindar dari cedera. Sebab West Ham amat sangat membutuhkan kontribusinya.
Disisi lain, baik Bilic maupun fans West Ham sudah pasti tidak akan berhenti berharap dan terus merapal doa supaya pemain kelahiran 6 Januari 1989 ini dapat terus bugar serta tampil kompetitif.
Meminjam adagium yang dipopulerkan pendukung Arsenal sebagai bentuk dukungan kepada Arsene Wenger, mungkin saat ini fans West Ham juga patut meneriakkan satu kalimat sederhana di setiap matchday yakni “In Carroll We Trust!”
Teriakan yang sama yang seperti kalian pekikan dalam hati tentunya, wahai para manajer Fantasy Premier League?
Author: Budi Windekind (@Windekind_Budi)
Interista gaek yang tak hanya menggemari sepak bola tapi juga american football, balap, basket hingga gulat profesional