Eropa Inggris

Episode Terbaru Sirkus Jose Mourinho dan Pers Inggris

Jose Mourinho, arsitek Manchester United kelahiran Setubal, Portugal kembali menjadi headline berita. Seperti yang diberitakan Evening Express (1/2) lalu, di konferensi pers usai laga kontra Hull, Mou kembali mengeluarkan jurus andalannya, yaitu meladeni sirkus media dengan mengeluarkan rangkaian tingkah dan komentar kontroversial.

Kali ini Mou hanya bersedia menjawab tiga pertanyaan jurnalis. Sementara isi komentarnya penuh dengan keluhan terhadap perlakuan wasit dan ofisial pertandingan kepadanya yang ia rasa berbeda. Mou juga sedikit menyinggung pelatih Liverpool, Jurgen Klopp.

Berikut rekaman komentar eks pelatih Chelsea tersebut (The Guardian):

“Kalian lakukanlah tugas kalian dan itu merupakan layanan masyarakat (public service). Katakan yang sesungguhnya. Sesederhana itu.”

“Jika mengatakan kebenaran itu dengan menyebut bahwa Manchester United di babak pertama tidak tampil baik, maka silakan katakan, kami seharusnya tampil lebih baik di babak pertama.”

“Jangan menanyakan pertanyaan-pertanyaan yang tidak bisa saya jawab. Anda tahu betul saya ini berbeda. Pertaruran-perturan untuk saya berbeda.”

“Saya berbeda dalam segalanya, saya menyaksikan tim saya di hotel. Saya dilarang untuk datang ke stadion, asisten saya mendapat larangan datang ke stadion (stadium ban) di 6 pertandingan padahal dia tidak menyentuh siapa pun.”

“Kemarin salah satu ofisial keempat mengatakan ke manajer: ‘Saya menikmati sekali semangat Anda, Anda bisa melakukan apapun yang Anda mau.”

“Hari ini saya diperingati: ‘Duduk atau saya harus mengusir Anda ke tribun penonton’. Jadi segalanya berbeda untuk saya.”

“Pada akhirnya, saya hanya ingin menjelaskan skor 0-0 yang sederhana, itu poin yang bagus bagi mereka, selamat. Poin yang buruk bagi kami. Kami harus terus melaju karena kami punya laga lain yang menanti di akhir pekan.”

Tak cukup sampai di situ, Mou, seperti tingkah kekasih yang sedang dirundung amarah, meninggalkan ruang media dengan wajah merengut.

Seperti yang diutarakan Callum Davis di Telegraph (2/2), Mou menyindir Klopp yang di pertandingan antara Liverpool kontra Chelsea meneriakki ofisial keempat. Pertandingan yang berakhir 1-1 tersebut menyajikan drama ketika penalti Diego Costa mampu diselamatkan Simon Mignolet.

Klopp, yang terkenal memiliki semangat meledak-ledak, langsung menghampiri ofisial keempat seraya berteriak, “Tidak ada yang bisa mengalahkan kami!”

Juga menyindir Arsene Wenger

Di artikel tersebut, Davis juga mengungkit peristiwa di mana Mou menendang botol minum yang membuatnya ‘dianugerahi’ touchline ban selama dua pertandingan. Ini merupakan sanksi kedua yang Mou dapat dalam kurun waktu kurang dari satu bulan.

Meski tidak secara eksplisit menyebut nama Wenger, pelatih Arsenal tersebut juga pernah berurusan dengan botol minuman sehingga membuatnya diusir dari sisi lapangan ke tribun penonton. Tapi yang berbeda, Wenger tidak diberi sanksi tambahan.

Terkait sindiran ini, Wenger tidak atau belum memberi komentar balasan. Pelatih gaek ini juga sedang diberi sanksi akibat perilakunya di pertandingan dramatis antara Arsenal melawan Burnley sehingga membuatnya tidak dapat mendampingi the Gunners selama 4 laga (termasuk pertandingan penting melawan Chelsea nanti malam).

Pelintir Isu

Berbeda dengan Wenger, Klopp menyadari bahwa Mou telah menyindirnya. Terkait hal tersebut, Klopp menanggapinya dengan enteng. Dikutip dari Manchester Evening News (2/2), eks pelatih Mainz dan Borussia Dortmund itu berkata, “Saya tidak mengerti mengapa ia (Mou) menyinggung saya. Itu merupakan pertandingan emosional. Kita bisa melakukan apa saja (terkait tensi tinggi pertandingan). Mungkin saya beruntung (alih-alih dihukum) ofisial keempat mengatakan hal itu kepada saya.”

Klopp telah meminta maaf kepada ofisial keempat yang ia teriaki. Menurut pernyataan Klopp, responnya adalah, “Tidak masalah. Saya menyukai semangat Anda.”

Hal itulah yang dirasa Mou menjengkelkan.

Pelatih yang mengawali kariernya sebagai penerjemah Sir Bobby Robson ini memang terkenal sering mengeluarkan komentar-komentar kontroversial. Setibanya di tanah Inggris, Mou langsung mendeklarasikan dirinya sebagai yang teristimewa, ‘The Special One’.

Sebelum menukangi Manchester Merah, karier Mou sempat menjadi bulan-bulanan media Inggris. Pers yang dulu seperti bekawan karib dengannya berbalik menjadi musuh yang menghantuinya sehingga Mou berkali-kali menjadi tajuk berita dengan nada negatif.

Mou dipilih manajemen United untuk menggantikan Louis van Gaal yang gagal mengangkat martabat klub yang bermarkas di Old Trafford tersebut. Sebelumnya, United juga hancur ketika Sir Alex Ferguson pensiun dan penggantinya, David Moyes gagal menjalankan amanat.

Menurut laporan Reuters (23/5/2016), tatkala namanya disebut-sebut akan menggantikan Van Gaal, nilai saham United langsung melonjak sebanyak 2.4 persen. Iklim klub kontan berubah cerah setelah di bawah tangan Van Gaal United belum juga mengembalikan kehebatannya seperti yang dulu.

Menarik untuk disimak sirkus Mou dengan pers Inggris ini. Apa lagi, tekanan terhadapnya bisa dibilang cukup besar karena sampai saat ini, Red Devils bertengger di posisi keenam, terpaut 14 poin dengan sang pemuncak Chelsea. Kendati begitu, Mou dan United sukses mencatat serangkaian pertandingan tanpa tersentuh kalah sejak bulan Oktober 2016 yang secara ajaib, membuat tim Manchester ini bertengger di peringkat enam selama hampir empat bulan lamanya. Luar biasa betul.

Padahal, kalau kita sikapi dengan lebih jernih, ulah Mou ini ia lakukan untuk menutupi kegagalannya meracik performa tim. Sirkusnya ini, seperti yang sudah-sudah, ia perbuat demi menutupi hal yang sebenarnya lebih penting. Pers Inggris yang terkenal sensasional hanya akan tertawa karena Mou sukses mereka jadikan badut sirkus yang polahnya dapat mereka kemas menjadi pemberitaan yang menarik minat penonton dan pembaca.

Author: Fajar Martha
Esais dan narablog Arsenal FC di indocannon.wordpress.com