Hakan Calhanoglu dan Javier ‘Chicharito’ Hernadez adalah sosok penting dibalik keberhasilan Bayer Leverkusen bertengger di posisi ketiga klasemen akhir Bundesliga musim lalu. Chicharito yang baru didatangkan dari Manchester United menjadi mesin gol utama klub berjuluk Die Bayer tersebut sepanjang musim lalu. Sebanyak 30% dari gol yang dicetak klub pada musim lalu berasal dari lesakan penyerang asal Meksiko ini. Sementara Calhanoglu adalah penyuplai utama Chicharito. Keduanya seperti sepasang yang sulit dipisahkan.
Berbeda dengan musim lalu saat Leverkusen tampil rancak dengan counterpressing dahsyat ala Roger Schmidt, pada Bundesliga musim 2016/2017, tim ini justru tampil antiklimaks. Mereka kepayahan bahkan hanya untuk sekadar menembus posisi empat besar klasemen. Salah satu penyebab kejatuhan ini, ditenggarai karena Chicharito dipaksa absen akibat cedera di pekan-pekan awal Bundesliga. Awalan yang buruk tentu akan menyulitkan sebuah klub dalam mengarungi kompetisi yang panjang.
Bagai terkena petir di siang bolong, sekiranya kalimat yang tepat untuk menjelaskan apa yang dialami Leverkusen musim ini. Di tengah upaya bangkit dari keterpurukan, Leverkusen harus menerima kenyataan bahwa gelandang serang sekaligus otak permainan tim, Hakan Calhanoglu, mendapatkan sanksi larangan bermain selama empat bulan dari induk ogranisasi sepakbola Internasional FIFA. Sanksi yang diberikan ini merupakan putusan setelah ia mengalami kasus dengan klub peserta Liga Turki Trabzonspor pada tahun 2011.
Permasalah dimula ketika pada tahun 2011, Calhanoglu yang kala itu masih bermain untuk Karlsruhe SC mendapatkan tawaran kontrak dari Trabzonspor melalui sang ayah. Namun, Calhanoglu menolak dan memutuskan untuk tetap bertahan di Jerman. Permasalahannya. Trabzonspor dan ayah Calhanoglu merasa sudah menjalin kesepakatan bahwa sang pemain akan hijrah ke Turki pada musim tersebut. Karena kepindahan urung terjadi maka pihak klub Trabzonspor sampai melaporkan perkara ini ke FIFA, bahkan hingga ke Komite Arbitrase Internasional.
Gugatan yang diajukan pada tahun 2013 ini kemudian baru menemui titik terang pada akhir Januari tahun 2017. Hasilnya, Calhanoglu mendapatkan sanksi larangan bermain dari FIFA baik di level klub maupun internasional selama empat bulan. Ditambah lagi, ia mesti membayar kompensasi sebesar 100.000 euro kepada Trabzonspor akibat kejadian tidak mengenakkan ini.
Akibat sanksi ini, Calhanoglu dipastikan tidak akan memperkuat Bayer Leverkusen hingga musim kompetisi kali ini berakhir. Ia juga tidak akan bisa membela klubnya yang sudah melaju ke babak 32 besar Liga Champions musim ini. Ditambah, ia tidak bisa memperkuat negaranya Turki di babak kualifikasi Piala Dunia 2018. Kehilangan seorang playmaker tentu rasanya seperti kehilangan nyawa bagi sebuah tim.
Belum selesai persoalan yang mendera Calhanoglu, Leverkusen kembali ditimpa bencana karena Chicharito kembali menderita cedera. Kali ini penyerang asal Meksiko menderita cedera selangkangan yang bahkan berpotensi menjadi cedera hamstring. Ini adalah cedera ketiga Chicharito sepanjang musim ini. Kabarnya, akibat cedera ini ia akan absen dalam beberapa pekan.
Roger Schmidt selaku juru taktik perlu pintar-pintar menyiasati keadaan yang tidak terduga ini. Chicharito mungkin akan sembuh dalam beberapa waktu ke depan. Tetapi tidak ada jaminan bahwa ia akan benar-benar sembuh total dan kembali pada performa gemilangnya musim lalu. Mengingat, cederanya saja sudah tiga kali musim ini. Apalagi cedera hamstring adalah salah satu cedera yang cukup sering kambuh dan menjadi salah satu yang dihindari oleh para pesepak bola.
Dengan absennya Calhanoglu, Kevin Kampl mungkin bisa menjadi pengganti yang sepadan. Schmidt bisa juga memainkan Karim Bellarabi atau Julian Brandt di posisi yang ditinggalkan oleh gelandang asal Turki ini. Sementara absennya Chicharito tentu terpaksa membuat Leverkusen akan kembali mengandalkan penyerang gaek mereka, Stefan Kiessling. Sembari berharap dua penyerang muda, Joel Pohjanpalo dan Leon Bailey siap untuk mengisi posisi seniornya.
Sudah jatuh, tertimpa tangga pula. Peribahasa yang sesuai untuk menggambarkan keadaan Leverkusen saat ini usai keputusan pengadilan yang menghukum Calhanoglu larangan bertandingan empat bulan. Mereka harus berjuang keras untuk bisa memperbaiki peringkat mereka di klasemen. Namun di saat yang bersamaan, mereka harus kehilangan dua figur penting dalam skuat mereka. Lebih sialnya lagi, bursa transfer musim dingin sudah ditutup dan Leverkusen tidak bisa menambah pemain baru lagi, selain berharap rekrutan baru mereka, Leon Bailey, bisa memberi kontribusi signifikan dengan cepat.
Apakah musim 2016/2017 sudah berakhir untuk Bayer Leverkusen? Atau justru, otak cerdas Roger Schmidt akan mampu membawa Die Bayer memberi kejutan di sisa musim ini?
Author: Aun Rahman (@aunrrahman)