Apa yang tersirat di benak Anda setiap kali mendengar tim nasional sepak bola Kamboja? Tidak salah jika Anda langsung terpikir ‘lumbung gol’. Timnas Kamboja memang masih berjuang untuk mengangkat derajat mereka di sepak bola ASEAN.
Sepak bola Kamboja sebenarnya punya sejarah lumayan. Ketika Piala Asia 1972 masih diikuti enam tim peserta dan nama Kamboja masih dikenal sebagai Republik Khmer, Kamboja sukses menembus semifinal turnamen antarnegara paling bergengsi Asia tersebut. Namun, sejak saat itu prestasi sepak bola Kamboja terjun bebas.
Di ajang apa pun, Kamboja selalu menjadi anak bawang. Tak jarang, mereka menjadi lumbung gol bahkan bagi tim-tim yang kelasnya setara dengan mereka. Indonesia sendiri pernah mencatatkan rekor kemenangan 10-0 atas timnas Kamboja di SEA Games 1995.
Untuk ajang sepak bola SEA Games 2017 di Malaysia, Football Federation of Cambodia (FFC) telah mengumumkan 20 pemain untuk mengisi skuat The Royal Khmer. Kamboja akan melewati penyisihan grup B yang melelahkan karena diisi oleh enam tim. Mereka akan bersaing untuk lolos melawan Thailand, Vietnam, Myanmar, Indonesia dan Filipina.
Mungkin, ungkapan yang tepat bagi Kamboja adalah lagi-lagi, berusaha untuk tidak menjadi lumbung gol, karena kualitas kelima tim tersebut berada di atas mereka. Meskipun secara peringkat FIFA, Kamboja dan Indonesia tak berbeda terlalu jauh, misalnya, tapi rekor pertemuan selalu berpihak kepada Indonesia hampir di semua level usia.
Pelatih timnas Kamboja asal Brasil, Leonardo Vittorino, juga berpendapat bahwa hasil undian memang sulit bagi tim mereka. Namun, di sisi lain dia juga tidak sabar ingin meladeni tim-tim terbaik di Asia Tenggara.
“Memang grup yang sulit, tapi memang lebih baik menghadapi tim-tim terbaik jika ingin membangun masa depan tim yang baik,” kata Vittorino kepada The Khmer Times. “Pertandingan ketat akan membuat para pemain lebih kuat,” ujarnya lebih lanjut.
Maka, target wajar bagi Kamboja di SEA Games ini adalah tidak tampil terlalu memalukan dan minimal berprestasi lebih baik dari SEA Games sebelumnya. Pada SEA Games 2015 di Singapura, mereka finis di peringkat keempat Grup A yang dihuni lima tim. Bagusnya, Kamboja mencatatkan kemenangan pertama mereka sepanjang sejarah keikutsertaan mereka SEA Games pada turnamen 2015 di Singapura. Ketika itu, mereka membantai Filipina dengan skor 3-1.
Menghadapi SEA Games 2017, timnas Kamboja termasuk salah satu tim yang lebih dulu merilis daftar pemain U-22 mereka. Dari 20 pemain yang berada di daftar tersebut, terlihat hampir setengahnya berasal dari klub ibu kota, Phnom Penh Crown FC.
“Target kami adalah memenangi medali emas SEA Games 2023,” tutur Vittorino optimis. “Pelan-pelan, kami akan berusaha mencapai target tersebut.”
Sedikit titik terang bagi ambisi Vittorino tersebut sudah terlihat ketika timnas Kamboja U-22 mengalahkan Filipina U-22 dengan skor 1-0 di babak penyisihan Piala Asia U-23. Meski tak lolos ke babak selanjutnya, Kamboja sempat menahan imbang China U-22 dan hanya kalah dari Jepang U-22. Melihat performa bagus Kamboja di ajang tersebut, sudah sepantasnya Indonesia tak lagi menganggap enteng tim ini.