Setelah mengakhiri musim dengan kesuksesan lolos Liga Champions musim depan, Liverpool perlahan terus mengalami nasib buruk. Kemenangan di final Liga Europa membuat Manchester United mengungguli The Reds dalam hal klub tersukses di Inggris lewat 42 trofi kompetisi utama. Kini lebih parah, Liverpool dipaksa minta maaf terkait proses transfer yang dilakukannya.
Rabu, 7 Juni 2017, situs resmi Liverpool tiba-tiba mengumumkan pernyataan resmi. Awalnya beberapa menyangka itu adalah pengumuman peresmian transfer pemain yang belakangan terus dikaitkan dengan kepindahan ke Anfield, Virgil van Dijk. Namun yang terjadi malah sebaliknya.
Liverpool, sebagai tim bertabur sejarah, meminta maaf kepada seluruh jajaran petinggi dan suporter Southampton atas kesalahpahaman dalam proses pendekatan dengan van Dijk. “Kami menghormati posisi Southampton dan dapat mengkonfirmasi penghentian perburuan terhadap sang pemain,” tulis pernyataan resmi The Reds.
Pendekatan-pendekatan yang diduga ilegal terhadap pemain timnas Belanda oleh Liverpool disayangkan banyak pihak dan ironisnya bukan kali pertama tim asal Merseyside itu melakukannya hingga akhirnya meminta maaf. Salah satunya bahkan berakhir dengan larangan transfer.
Musim panas 2012, The Reds yang terus dikaitkan dengan pemain bintang timnas Amerika Serikat asal klub Fulham, Clint Dempsey, tiba-tiba melakukan manuver berbahaya lewat wawancara manajer Brendan Rodgers tentang sang pemain yang dimuat di situs resmi klub.
Ini diperburuk dengan pengumuman transfer Dempsey ke Anfield pada situs grup pemilik Liverpool, Fenway Sports Group (FSG). Foto jersey baru dengan nama Dempsey di belakangnya juga turut dimuat. Tak pelak, serangkaian peristiwa ini membuat Fulham seperti kebakaran jenggot. Selang beberapa lama, kubu The Cottagers mengajukan komplain resmi ke Liga Primer.
Tak ingin mendapat masalah yang lebih besar, co-owner Liverpool, Tom Werner, sampai harus mengunjungi Fulham untuk menemui langsung pemilik klub, Mohamed Al Fayed dan meminta maaf.
Pernyataan maaf juga diungkap langsung Direktur Pelaksana Liverpool, Ian Ayre pada akhir tahun 2012, yang menyebut tim telah salah melangkah dan tak akan mengulanginya lagi. Seperti van Dijk sekarang , Dempsey pun tak jadi hijrah ke Anfield.
Akan tetapi ucapan hanya tinggal ucapan, sebelum kasus terbaru van Dijk ini, Liverpool dihukum dua tahun larangan merekrut pemain akademi Inggris dan denda 100 ribu paun, medio April tahun ini. Dilansir Daily Mail, The Reds terbukti bersalah mendekati pemain junior Stoke City dan berbicara langsung dengan orang tuanya.
The Anfield Gank disebut mengiming-imingi pembayaran biaya sekolah sang anak yang kala itu berusia 11 tahun dan tampil di tim U-12 Stoke, agar mau hijrah ke Merseyside. Perihal kesalahan dalam proses transfer ini, salah satu legenda Liverpool pun angkat suara.
Mendengar kabar kegagalan Liverpool mendapatkan van Dijk dengan cara yang ironis, Jamie Carragher mengkritik keras cara klubnya dalam menjalankan proses pendekatan pemain. Lewat akun Twitter miliknya, Carra yang juga komentator sepak bola kondang itu, menuding ada orang dalam di klub yang mengabarkan berita pendekatan tersebut ke media, sehingga didengar kubu Southampton.
Kini, usaha The Reds menjadikan van Dijk bek termahal di dunia lewat mahar sekitar 60 juta paun telah kandas. Sampai kapan seperti ini, Liverpool?
Author: Perdana Nugroho
Penulis bisa ditemui di akun Twitter @harnugroho