Kamu sering mendapat status sebagai ‘suporter layar kaca’? Atau sering dicemooh kawan-kawan ultras yang rutin ke stadion sebagai suporter abal-abal karena kamu alpa menyempatkan waktu dan materi untuk datang menonton tim kesayangan berlaga dari tribun? Kalau nasibmu seburuk itu, saya akan mengajak kamu untuk menikmati sajian video terbaru dari Football Tribe: Japanese Stadia Pilgrimage.
Video perdana ini akan menjadi serial pembuka dari apa yang akan kami upayakan ke depannya agar kalian mampu menikmati dan mengamati apa saja dan bagaimana saja atmosfer stadion di Jepang, dan juga (nantinya), atmosfer stadion di Indonesia.
Sepak bola modern dan tuntutan hidup manusia milenial acapkali berjalan di persimpangan jalan yang berbeda. Keharusan kalian untuk bekerja dan mencari nafkah, seringkali ikut andil dalam menahan dan membatasi hasrat kalian untuk datang menonton ke stadion dan menikmati sensasi melihat sepak bola dari jarak yang amat sangat dekat, yakni dari atas tribun.
Video perdana dari Football Tribe ini akan mengajak kalian melihat geliat sepak bola Jepang dan bagaimana atmosfer sebelum dan sesudah laga di beberapa stadion di Jepang. Dalam waktu dekat, kami juga akan merilis video tentang bagaimana suasana stadion-stadion di Indonesia sebelum dan sesudah laga berlangsung. Harapannya, tentu saja memberi insight bagi teman-teman yang kekurangan waktu dan materi untuk datang ke stadion, agar setidaknya tahu dan punya pandangan, bagaimana seru dan meriahnya menjadi suporter sepak bola dari atas tribun.
Nick Hornby, dalam salah satu kalimat pengantarnya di Fever Pitch pernah beranggapan bahwa menonton sepak bola di stadion adalah perihal melihat sepak bola dari kacamata murni seorang suporter. Ada esensi perihal sepak bola yang konon tidak akan kamu temukan di manapun dan dengan cara bagaimanapun, kecuali satu: Kamu datang ke stadion, menonton, dan pulang membawa cerita.
Video ini saya harapkan jadi pengantar bagi teman-teman, untuk setidaknya tahu bagaimana sepak bola di Jepang, yang tentu saja, jauh lebih tertata dan profesional dibandingkan Indonesia, mampu memberikan kenikmatan bagi para suporter untuk nyaman dan aman datang menonton di stadion dan menikmati sepak bola dengan cara yang paripurna.
Karena selain dinikmati via literasi (menulis, membaca, dan sejenisnya) juga via lisan (obrolan, perbincangan, diskusi, dan sebagainya), cara paling paripurna menikmati sepak bola, konon, adalah dengan datang ke stadion dan melihat dengan mata kepala kamu sendiri, bagaimana sepak bola dimainkan.
Selamat menonton, kawan-kawan!