Tujuannya adalah mencari pemain yang bisa diandalkan menjadi sumur kreativitas, sumber imajinasi sebuah tim. Pelatih timnas Inggris, Gareth Southgate, konon sudah menemukan pemain tersebut. Ia adalah Jack Wilshere, gelandang sentral Arsenal yang tengah berusaha mengembalikan kebugaran terbaik setelah lama absen karena cedera.
Masalahnya adalah, Wilshere sudah tidak bermain bersama tim Tiga Singa sejak bulan November tahun lalu. Masalah cedera dan penurunan performa menjadi alasan Southgate tak pernah bisa memasukkan nama Wilshere ke dalam skuat. Kini, dengan kembalinya Wilshere, kesempatan itu akhirnya datang juga.
Sejak kembali dari cedera dan bermain di beberapa pertandingan The Gunners, pemain berusia 25 tahun tersebut menunjukkan bahwa sentuhan imajinatif dirinya belum lesap. Kreativitasnya masih terjaga, kepercayaan dirinya pun masih tinggi. Wilshere terlihat langsung nyaman ketika menguasai bola, setelah absen dalam waktu yang cukup lama.
Timnas Inggris sendiri sudah memastikan diri lolos ke Piala Dunia 2018 setelah susah payah mengalahkan Slovenia. Oleh sebab itu, eksperimen dengan Wilshere memegang lini tengah bisa dilakukan. Southgate sendiri mengakui secara terbuka bahwa pemain kreatif tengah dibutuhkan timnas Inggris, dan Wilshere kandidat yang ideal.
“Kami tengah berada dalam situasi tak bisa tidak mempertimbangkan memasukkan pemain kreatif ke dalam tim. Tapi mereka harus sering bermain dan berada dalam level terbaik,” tegas Southgate. Pelatih berdarah Inggris tersebut tentu juga tengah menghitung segala risiko apabila memberi kesempatan, atau bahkan membawa Wilshere ke Piala Dunia.
Bermain di bawah asuhan Arsene Wenger di Arsenal, cedera seperti sudah menjadi kebiasaan bagi Wilshere. Penanganan pasca-cedera dan pola latihan yang buruk sempat membuat nama Wenger menjadi pusat tertuduh ketika para pemain Meriam London tumbang. Maka, memasukkan nama Wilshere, artinya harus siap dengan berita buruk yang bisa datang kapan saja.
Sebenarnya, Inggris sudah punya kombinasi tiga gelandang yang cukup seimbang. Mereka adalah Jordan Henderson, Dele Ali, dan Eric Dier. Namun, ketika melawan Slovenia, Henderson dan Dier tidak menunjukkan penampilan yang diharapkan. Ketiganya, andai dimainkan bersama pun, tidak bisa menjadi pusat kreativitas tim, ketika situasi tengah tidak menguntungkan Inggris. Alli pemain muda bagus, tapi emosinya masih kerap tersulut. Satu gelandang kreatif lain, Adam Lallana, masih tergolek cedera.
Wilshere memang bisa menjadi solusi, baik ketika bermain sebagai gelandang tengah atau gelandang serang. Kedua posisi ini mendukung kemampuan Wilshere. Ia bisa melepaskan umpan vertikal melewati blokade bek lawan, atau melakukan penetrasi dengan teknik olah bola yang baik.
Kembali, tugas utama Southgate adalah memastikan Wilshere aman dari cedera. Ketika bisa kembali ke kebugaran terbaik, Wilshere bisa menjadi pemain kunci Inggris di Piala Dunia tahun depan. Ia akan menjadi sumur kreativitas, menyediakan imajinasi tak terbatas yang tidak habis ketika ditimba. Ingat, jangan lupa, jangan sampai sumur tersebut “tercemar”.
Author: Yamadipati Seno (@arsenalskitchen)
Koki Arsenal’s Kitchen