Teka-teki bahwa siapa yang akan menggantikan Carlo Ancelotti sebagai pelatih Bayern München akhirnya terjawab. Pilihan jatuh kepada Jupp Heynckes, pelatih asal Jerman yang telah memperoleh respek para pendukung Bayern berkat prestasinya membawa Die Roten ke podium juara Liga Champions 2012/2013.
Mari kita lihat momen-momen penting dalam perjalanan karier Heynckes sebagai pelatih:
Treble di musim 2012/2013 bersama Bayern München
Pelatih kelahiran 9 Mei 1945 ini mencapai puncak kariernya dengan meraih tiga gelar bergengsi bersama Bayern. Anak-anak asuhannya tampil trengginas di Bundesliga. Die Roten hanya tumbang sekali dan memasukkan 98 gol ke gawang lawan selama 34 pertandingan. Pada akhir musim, Bayern unggul 25 poin atas saingan terdekatnya, Borussia Dortmund.
Di Liga Champions, Arjen Robben dan kawan-kawan tetap mengerikan. Tim sekuat Barcelona pun mereka bantai dengan agregat 7-0 di semifinal. Di partai final, Bayern mengungguli rival senegaranya, Borussia Dortmund dengan skor 2-1.
Gelar yang melengkapi treble Bayern asuhan Heynckes pun tercapai pada pertandingan pamungkas DFB-Pokal (Piala Jerman). Bayern mengungguli Stuttgart dengan skor 3-2 dan Heynckes pun pensiun dengan tenang untuk menikmati masa tuanya.
Runner-up Bundesliga bersama Bayer Leverkusen
Sebelum tahun suksesnya bersama Bayern München, Heynckes terlebih dahulu mengangkat derajat klub Bundesliga lain, Bayer Leverkusen. Klub yang jarang menjuarai kompetisi apa pun ini sukses menjadi runner-up Bundesliga musim 2010/2011 di bawah Borussia Dortmund.
Meski tak sampai meraih juara liga, posisi dua ini menjadi anugerah sendiri bagi Michael Ballack dan kawan-kawan. Selain menjadi pencapaian terbaik mereka di Bundesliga sejak musim 2001/2002, Die Werkself berhak tampil kembali di Liga Champions untuk pertama kalinya sejak tahun 2005.
Menyelamatkan nasib Bayern di musim 2008/2009
Sebelum ditunjuk menjadi caretaker Bayern München pada musim 2017/2018 menggantikan Ancelotti, dan meraih treble legendaris pada musim 2012/2013, Henyckes sebenarnya sudah pernah menjadi caretaker pada musim 2008/2009. Pada saat itu, ia menggantikan Jürgen Klinsmann yang dianggap gagal dan hanya sanggup membawa Die Roten bersaing di papan tengah.
Bersama Heynckes, Bayern memenangi empat dari lima laga terakhir mereka dan akhirnya finis di posisi dua klasemen akhir. Mereka hanya kalah dua poin dari Wolfsburg yang keluar sebagai juara Bundesliga. Sebagai runner-up, Bayern pun berhak tampil di Liga Champions musim setelahnya.
Juara Liga Champions 1998 bersama Real Madrid
Heynckes mengubah status dirinya menjadi pelatih kelas dunia bersama raksasa Spanyol, Real Madrid. Ia sukses membawa Los Merengues menjuarai Liga Champions 1997/1998 dengan mengalahkan Juventus di final. Prestasi ini terbilang fenomenal, karena di semifinal, mereka juga menyingkirkan juara bertahan Borussia Dortmund.
Sayang, Fernando Hierro dan kawan-kawan terbilang gagal di La Liga. Prestasi mereka yang hanya sanggup finis di peringkat empat klasemen akhir membuat kontrak Heynckes diputus oleh Real Madrid.
Membawa Tenerife ke semifinal Piala UEFA 1997
Ada masa ketika Heynckes terdampar di klub semenjana. Itu terjadi pada pertengahan dekade 1990-an ketika dirinya melatih Athletic Bilbao dan Tenerife di Liga Spanyol. Athletic Bilbao mungkin tak mengherankan karena sudah biasa menggunakan jasa pelatih asing. Namun, apa yang dilakukan Heynckes di Tenerife?
Ternyata, ia mempersembahkan prestasi terbaik sepanjang sejarah eksistensi klub Kepulauan Balearic ini. pada musim pertamanya, yaitu 1995/1996, ia membawa Tenerife finis di posisi terhormat, yaitu posisi lima La Liga. Semusim setelahnya, klub ini mencapai semifinal Piala UEFA sebelum ditaklukkan klub yang akhirnya keluar sebagai juara, Schalke 04.
Author: Mahir Pradana (@maheeeR)
Mahir Pradana adalah pencinta sepak bola yang sedang bermukim di Spanyol. Penulis buku ‘Home & Away’.