Melihat penampilan luar biasa Ezechiel “Aliando” N’Douassel untuk Persib Bandung, boleh jadi itu bukan hal yang mengejutkan, karena penyerang asal Afrika kebanyakan selalu tampil hebat ketika berseragam tim asal Kota Kembang tersebut. Jauh sebelum Ezechiel, sudah ada Christian Bekamenga. Mundur satu musim sebelumnya, ada Redouanne Barkaoui. Jauh sebelumnya lagi, ada satu nama fenomenal yang selalu diingat Bobotoh, Ekene Michael Ikenwa.
Ekene Ikenwa diingat karena banyak hal. Namanya mudah dieja tidak seperti kebanyakan nama pemain asal Afrika lain yang biasanya sulit diucapkan. Terlebih nama pemain asal Nigeria ini juga terdengar lucu. Sosoknya tinggi besar dan dominan di duel udara. Tetapi yang paling melekat dalam ingatan para penggemar Persib Bandung tentunya bagaimana Ekene selalu tampil buas di kandang, namun melempem ketika bertandang ke kandang lawan.
Ekene tiba di kota Bandung pada tahun 2005 setelah memperkuat Pelita Jaya dan Persik Kediri. Ia tampil dalam 26 pertandingan dan berhasil menyarangkan 13 gol. Catatan gol yang dibuat Ekene inilah yang sangat unik. 13 lesakan gol yang diciptakan oleh Ekene masuk daftar rekor sebagai penyerang ketiga yang berhasil mencetak dua digit gol untuk tim Maung Bandung di era Liga Indonesia. Sebelum Ekene, sudah ada Sutiono Lamso yang berhasil menyarangkan 21 gol dan Imral Usman yang berhasil menyarangkan 10 gol.
Menariknya, 13 gol yang dibuat oleh Ekene semuanya dicetak di partai kandang Persib yang kala itu masih bermarkas di Stadion Siliwangi. Istimewanya lagi, 13 gol yang dicetak gol oleh Ekene hanya dibuat dalam lima pertandingan saja. Dengan rincian, satu quattrick, dua hattrick, sekali mencetak dua gol dan sekali mencetak satu gol. Dan di antara lesakan-lesakan gol Ekene, yang paling spesial adalah ketika ia menciptakan tiga gol ke gawang Semen Padang pada 29 April 2005.
Ekene memang mencetak quattrick (empat gol) ke gawang PSDS Deli Serdang, akan tetapi proses hingga penyelesaian akhir dari gol-gol tersebut bisa dibilang biasa saja dibandingkan dengan tiga gol Ekene ke gawang Semen Padang. Ada ketajaman yang begitu tergambar dari hattrick Ekene yang dicetak ke gawang tim Kabau Sirah tersebut.
Gol pertama terjadi pada menit ke-20. Menerima sodoran dari Yaris Riyadi, Ekene kemudian menggunakan kekuatan fisiknya untuk menerobos sisi kanan pertahanan lawan. Setelah meliuk-liuk, ia kemudian melepaskan tendangan kaki kiri yang gagal dihalau kiper Semen Padang saat itu, Zulkarnain Zakaria. Gol kedua terjadi tiga menit kemudian. Bola kiriman Suwita Patha diteruskan oleh Boy Jati Asmara, lalu disontek oleh Ekene ke gawang lawan.
Gol ketiga yang melengkapi hattrick Ekene pada pertandingan tersebut adalah yang sangat spesial. Gambaran bahwa penyerang ini punya naluri gol yang cukup baik. Gol ketiga Ekene di pertandingan tersebut adalah paduan dari teknik dan insting mencetak gol seorang penyerang. Bek legendaris, Dadang Hidayat, melepaskan bola dari area pertahanan.
Bola kiriman tersebut melewati garis pertahanan lawan yang kemudian disambar oleh Ekene. Melihat Zulkarnain tidak berada di posisi yang tepat karena sedikit maju dari gawangnya, sebelum mendarat ke tanah, Ekene langsung menembak bola dari jarak sekitar 20 meter dan boom!
Bola kemudian menghujam gawang lawan. Tiga lesakan berkelas yang membuat Ekene selalu diingat. Ekene memang tidak memiliki catatan gol yang sangat baik dalam aspek kuantitatif. Tetapi waktunya di kancah sepak bola Indonesia bisa dibilang sangat berkesan. Ia menjadi bagian perjalanan berkembangnya sepak bola negeri ini dari tahun ke tahun.
Hari ini, tanggal 14 September adalah hari ulang tahun pemain kelahiran Lagos, Nigeria ini. Anda bisa membuka rekaman pertandingan lawas Persib di YouTube untuk melihat 13 lesakan spesial Ekene untuk mengingatnya kembali dengan syahdu.
Selamat ulang tahun, Ekene Michael Ikenwa!
Author: Aun Rahman (@aunrrahman)
Penikmat sepak bola dalam negeri yang (masih) percaya Indonesia mampu tampil di Piala Dunia