
Menyambut Tahun Babi Tanah pada perayaan Tahun Baru Cina atau Imlek, para penulis Football Tribe di seluruh edisi Asia Tenggara membuat komposisi sebelas pemain terbaik yang memiliki shio babi. Siapa saja perwakilan Indonesia yang masuk jajaran Best XI Asia Tenggara Ber-shio Babi?
Baca juga: 4 Calon Bintang di Liga Asia Tenggara

Penyerang: Thanabalan Nadarajah (Kedah FA - Liga Super Malaysia)
Pemain berdarah Tamil ini menjadi salah satu bintang tim muda Harimau Malaysia di SEA Games 2017 lalu. Di kompetisi tersebut, striker yang akan berusia 24 tahun pada akhir Februari nanti telah membuat empat gol dari enam penampilan. Bermain untuk Kedah mulai musim depan, ia juga menjadi salah salah satu aktor kelolosan Timnas U-23 Malaysia ke Piala Asia U-23 2018 lalu.
Foto: The Malaysian Insight

Kiper: Wawan Hendrawan (Bali United – Liga 1 Indonesia)
Pemain berusia 36 tahun ini adalah mimpi buruk para penyerang, terutama saat berhadapan dari titik putih. Tak salah jika para fans memanggilnya dengan julukan Spiderwan. Selain kemampuan membaca arah tendangan penalti dan seorang shoot-stopper andal, Wawan kerap melakukan selebrasi memanjat tiang gawang saat Bali United menang adu penalti.

Bek: Panupong Wongsa (Pensiun)
Satu-satunya pemain non-aktif di daftar ini Ia memenangkan tiga gelar juara liga yang dua di antaranya diraih bersama Muangthong United di 2010 dan 2012 bersama duet sejatinya, Nattaporn Panrit. Panupong yang berusia 35 tahun pensiun di 2017 dan kini menjadi staf pelatih di Bangkok United, klub terakhir dalam kariernya.
Foto: FourFourTwo Thailand

Bek: Bui Tien Dung (Viettel FC – V.League 1)
Bui yang baru berusia 24 tahun menjadi bintang Vietnam sejak Piala Asia U-23 2018 lalu. Namanya pun masuk dalam skema andalan Park Hang-seo dan mampu membawa Vietnam juara Piala AFF 2018. Pemain yang ikut membawa Vietnam ke perempat-final Piala Asia 2019 musim ini sukses membawa Viettel FC promosi ke V.League 1.
Foto: thethaohcm.vn

Bek: Hansamu Yama (Persebaya Surabaya – Liga 1 Indonesia)
Mengawali karier di SAD Indonesia, Hansamu Yama menjadi bagian generasi emas Timnas U-19 yang memenangkan gelar juara Piala AFF U-19 pada 2013 lalu. Bek berusia 24 tahun ini punya kekuatan fisik mumpuni dan kemampuan duel bola udara yang baik, usai menjadi bagian Barito Putera selama dua tahun musim 2019 ia akan berseragam Persebaya Surabaya.
Foto: Kompas Bola

Gelandang bertahan: Pham Duc Huy (Hanoi FC – V.League 1)
Pham adalah salah satu pemain versatile yang dimiliki Vietnam saat ini. Kecuali sebagai penyerang dan penjaga gawang, ia dapat dimainkan dimana saja. Gelandang berusia 24 tahun yang membela Hanoi FC sejak 2016 ini menjadi salah satu pencetak gol ke gawang Indonesia yang kalah tipis 1-2 dari Vietnam di babak awal grup Piala AFF U-19, sayang di akhir kompetisi Vietnam gagal merebut gelar dari sang tuan rumah.

Sayap kanan: Suchao Nutnum (Buriram United – Thai League 1)
Gelandang yang dijuluki “Mr. Nice Guy” ini baru saja menambahkan gelar Thailand Champions Cup ke dalam jajaran trofi miliknya. Pemain berusia 35 tahun ini sudah memenangkan enam gelar liga, empat gelar Piala FA Thailand, dan lima gelar Piala Liga Thailand. Suchao adalah sosok pemimpin dan salah satu pemain yang disegani dalam sejarah sepak bola modern Thailand saat ini.

Gelandang: Evan Dimas (Barito Putera – Liga 1 Indonesia)
Kapten timnas U-19 Indonesia yang memenangkan gelar Piala AFF U-19 lalu ini tumbuh menjadi playmaker andal di usianya yang baru menginjak 23 tahun. Pemain yang pernah berlatih di La Masia, Barcelona, ini punya kemampuan passing ciamik dan visi bermain mumpuni. Evan juga sudah menikmati ketatnya persaingan di Liga Malaysia dan musim ini kembali ke Indonesia untuk membela Barito Putera.
Foto: Kampiun.ID

Gelandang: Datsakorn Thonglao (Simork FC – Thai League 3)
Datsakorn memenangkan tiga medali emas SEA Games dan telah membuat lebih dari 100 penampilan bersama timnas Thailand. Pemain berusia 35 tahun ini juga pernah berkarier di Vietnam bersama Hoang anh Gia Lai. Membela Muangthong United sejak 2010, ia kini dipinjamkan ke klub Thai League 3, Simork FC, usai memenangkan tiga gelar liga bersama The Kirins.

Sayap kiri: Mohamadou Sumareh (Pahang FA – Liga Super Malaysia)
Satu-satunya pemain naturalisasi dalam daftar ini. Gelandang lincah kelahiran Gambia ini mencatatkan debutnya di timnas Malaysia pada laga kontra Sri Lanka, Oktober lalu, dan menjelma menjadi salah satu pemain bintang timnas Malaysia di Piala AFF 2018. Sumareh yang masih berusia 24 tahun punya masa depan cerah bersama Harimau Malaysia dan Pahang FA.
Foto: Pahang FA

Penyerang: Nguyen Cong Phuong (Hoang Anh Gia Lai – V.League 1)
Juru gedor berusia 24 tahun ini memiliki kecepatan dan tendangan keras. Ia menjadi bagian kesuksesan Vietnam di Piala AFF 2018 dan Piala Asia 2019. Kini sosoknya digadang-gadang sebagai striker utama The Golden Stars di timnas senior, kendati Vietnam hanya akan menjalani babak kualifikasi Piala Dunia 2022 saja.
Foto: AFF Suzuki Cup 2018

Penyerang: Thanabalan Nadarajah (Kedah FA - Liga Super Malaysia)
Pemain berdarah Tamil ini menjadi salah satu bintang tim muda Harimau Malaysia di SEA Games 2017 lalu. Di kompetisi tersebut, striker yang akan berusia 24 tahun pada akhir Februari nanti telah membuat empat gol dari enam penampilan. Bermain untuk Kedah mulai musim depan, ia juga menjadi salah salah satu aktor kelolosan Timnas U-23 Malaysia ke Piala Asia U-23 2018 lalu.
Foto: The Malaysian Insight

Kiper: Wawan Hendrawan (Bali United – Liga 1 Indonesia)
Pemain berusia 36 tahun ini adalah mimpi buruk para penyerang, terutama saat berhadapan dari titik putih. Tak salah jika para fans memanggilnya dengan julukan Spiderwan. Selain kemampuan membaca arah tendangan penalti dan seorang shoot-stopper andal, Wawan kerap melakukan selebrasi memanjat tiang gawang saat Bali United menang adu penalti.