Sebuah perbuatan mulia dilakukan oleh kelompok suporter Persija Jakarta, The Jakmania, usai laga kontra PS Tira. The Jak melakukan aksi bersih-bersih di Stadion Wibawa Mukti, Cikarang.
Di pertandingan yang berakhir dengan skor kacamata itu, The Jak tidak langsung pulang setelah peluit panjang dibunyikan wasit. Sebaliknya, mereka mengeluarkan kantong plastik besar berwarna hitam yang digunakan untuk memungut sampah di tribun stadion.
The Jakmania Cikarang melakukan aksi bersih-bersih Stadion Wibawa Mukti beberapa saat setelah Stadion digunakan sebagai tempat dilangsungkannya pertandingan antara Persija Jakarta vs PS TIRA, Sabtu (10/11).#PersijaDay #PersijaJakarta #Jakmania pic.twitter.com/zPrzzIYESZ
— the Jakmania (@InfokomJakmania) November 10, 2018
Aksi terpuji ini mengingatkan kita pada apa yang dilakukan suporter timnas Jepang. Di Piala Dunia 2018 lalu, suporter The Blue Samurai melakukan aksi bersih-bersih tribun stadion setelah laga kontra Kolombia dan Polandia. Bahkan para pemain juga ikut melakukannya di kamar ganti, setelah tersingkir dari Belgia di babak 16 besar.
Berkat ketulusannya melakukan aksi bersih-bersih, The Jakmania banjir pujian. Mereka menjadi satu dari segelintir kelompok suporter Indonesia yang peduli pada kebersihan stadion, ketika biasanya suporter justru membuat kotor tribun dengan membuang sampah sembarangan.
Di pertandingan tersebut Macan Kemayoran ditahan imbang tanpa gol oleh tamunya. Hasil 0-0 membuat tim asuhan Stefano ‘Teco’ Cugurra masih tertahan di posisi kedua dengan 49 poin, terpaut 4 angka dari PSM Makassar di pucuk klasemen.
Akan tetapi Persija masih memiliki tabungan satu pertandingan. Itu adalah pertandingan melawan Persela Lamongan yang akan digelar Selasa pekan depan (20/11), setelah menghadapi PSM Makassar lebih dulum dalam laga penentuan titel, Jumat sore (16/11) WIB.
Jika sanggup menang di dua pertandingan itu, Persija akan langsung melesat ke puncak klasemen. Kemudian di tiga laga berikutnya, mereka hanya tinggal mengatasi perlawanan Sriwijaya FC, Bali United, dan Mitra Kukar untuk meraih gelar juara pertama di Liga Indonesia sejak musim 2001.
