Southeast Asia

11 Pemain Gaek Asia Tenggara yang Masih Bertaji Musim Ini

Tua tidak selamanya berarti usang. Veteran tidak selalu bermakna habis. Walau di sepak bola usia emas seorang pemain sangat singkat, tapi 11 pemain gaek Asia Tenggara ini membuktikan bahwa umur hanyalah angka.

Baca juga: Best XI Liga Top Asia Tenggara Pekan Ini

Kiper: Sinthaweechai “Kosin” Hathairattanakool (36 tahun)

Legenda di bawah mistar gawang Thailand. Kosin pensiun dari timnas usai kualifikasi Piala Dunia 2018, dan itu membuat performanya di klub melonjak drastis. Ia baru saja memenangkan Pemain Terbaik Thailand bulan September.

Foto: Suphanburi FC

Bek kanan: Ismed Sofyan (39 tahun)

Di usia yang hampir kepala empat, Ismed masih menjadi bagian tim inti Persija Jakarta. Kepemimpinan Bang Haji sebagai kapten memang sangat dibutuhkan Macan Kemayoran, juga karena akurasi umpan silang dan eksekusi bola matinya.

Bek tengah: Dao Van Phong (33 tahun)

Unsung hero di sepak bola Vietnam. Secara nama Van Phong tidak terlalu tenar, tapi dia jarang diterpa berita miring. Pemilik 12 caps di timnas Vietnam ini bermain 13 kali bagi timnya, Quang Nam, di musim 2018.

Foto: Football Tribe Vietnam

Bek tengah: Chalermpong Kerdkaew (31 tahun)

Pemain kunci sekaligus kapten Nakhon Ratchasima FC sejak 2014. Kematangan bermain Kerdkaew sangat membantu klubnya yang berpeluang finis di peringkat 8 musim ini, sebagai pencapaian terbaik di Thai League 1 sepanjang masa.

Foto: Swatcat Official

Bek kiri: Tran Dinh Dong (31 tahun)

Dulu Dinh Dong adalah pemain yang sangat eksplosif dan kasar. Tekelnya pernah mematahkan kaki Nguyen Anh Hung pada 2014, yang membuat Dinh Dong disanksi setahun. Namun sekarang ia sudah banyak berubah dan jadi bek yang lebih kalem.

Foto: Football Tribe Vietnam

Gelandang: Rendi Irwan (31 tahun)

Jebolan kompetisi internal Persebaya ini menjadi elemen penting di lini tengah Bajul Ijo. Dua gol dan lima asis dikoleksi Rendi sampai pekan 23, dan sang kapten sangat mungkin menambah lagi di pekan-pekan mendatang.

Foto: Liputan6

Gelandang: Natxo Insa (32 tahun)

Saudara kandung Kiko Insa ini merupakan pemain kunci di lini tengah Johor Darul Ta’zim (JDT). Kariernya dimulai dari akademi Valencia, kemudian berpindah ke beberapa tim Spanyol sebelum mendarat di Malaysia Super League.

Foto: Johor Southern Tigers

Gelandang: Nguyen Ngoc Duy (32 tahun)

Jika Ngoc Duy tidak bermain, mungkin Sai Gon FC akan terdegradasi. Betul, sepenting itu memang peran mantan penggawa timnas Vietnam ini. Oleh karena itu, comeback-nya dari cedera lutut sangat disyukuri Sai Gon FC.

Penyerang: Norshahrul Idlan Talaha (32 tahun)

Setelah menjuarai Piala AFF 2010 bersama timnas Malaysia, kariernya sempat naik-turun di Terengganu FA dan Felda United, sebelum akhirnya kembali stabil di Pahang FA. Di klub inilah ia sukses menjuarai Piala FA Malaysia 2018.

Foto: Pahang FA

Penyerang: Samsul Arif (33 tahun)

Musim lalu ia menjadi pemain lokal tersubur dengan 17 gol di Persela Lamongan. Musim ini, Samsul hengkang ke Barito Putera dan masih konsisten menunjukkan ketajamannya. 10 gol sudah dicetaknya, sama dengan perolehan Stefano Lilipaly.

Penyerang: Amorn Thammanarm (34 tahun)

Ujung tombak dari trisula PT Prachuap FC, tim promosi yang menjadi kesebelasan tersubur kelima di Thai League 1 musim ini. Bersama Lonsana Doumbouya dan Jonatan Reis, ketiganya melesatnya PT Prachuap dengan total 47 gol.

Foto: Prachuap FC