Yerry Mina sedang berada di langit ketujuh. Meski menjalani musim yang buruk di Barcelona, ia mendapatkan kepercayaan untuk mengisi lini belakang Kolombia di Piala Dunia 2018. Bek jangkung ini tampil gemilang di dua laga fase grup dan bahkan berhasil mencetak dua gol.
Keputusan pelatih Jose Pekerman memasukkan nama Mina ke dalam skuat Kolombia untuk Piala Dunia 2018 awalnya dipertanyakan banyak orang. Pemain berusia 23 tahun ini hanya bermain 377 menit untuk Barcelona pada musim 2017/2018 lalu.
Bukan hanya itu, Mina mengakhiri musim dengan buruk sebagai salah satu kambing hitam putusnya rekor tak terkalahkan Blaugrana di LaLiga. Penampilannya ketika Barcelona takluk dengan skor 4-5 di tangan Levante sangat menyedihkan, sehingga memancing rumor dirinya akan segera dijual.
Padahal, pemain tertinggi di skuat Barcelona dengan tinggi badan 195 sentimeter itu baru bergabung pada bulan Januari 2018. Ia menjadi pemain kesepuluh Kolombia di LaLiga setelah Carlos Bacca (Villarreal), Juanjo Narváez (Real Betis), Luis Muriel (Sevilla), Daniel Torres (Alaves), Jefferson Lerma (Levante), Jeison Murillo dan Bernardo Espinosa (Valencia), serta Johan Mojica dan Marlos Moreno (Girona).
Di luar segara tanda tanya dan kritikan, Pekerman tetap membawa serta pemain yang pernah menggeluti posisi penjaga gawang ini. Sang pelatih melihat prestasi Mina yang sudah merebut gelar juara di Kolombia dalam usia remaja pada tahun 2014 dan memenangkan Copa Sudamericana bersama Santa Fe pada tahun 2015 sudah menjadi gambaran mental kompetitifnya.
Didatangkan dari Palmeiras dengan harga sebesar 11,8 juta euro, Mina gagal bersaing dengan Gerard Pique dan Samuel Umtiti. Ia bahkan sering menjadi pilihan keempat setelah Thomas Vermaelen. Namun, pemain yang lahir di Guachene tersebut tampil mengesankan bersama skuat Kolombia di Piala Dunia sejauh ini.
Ia terbukti sangat penting bagi skema Pekerman dalam kemenangan 3-0 atas Polandia di pertandingan kedua. Selain sukses mematikan gerakan bintang Polandia, Robert Lewandowski, Mina juga mencetak gol di menit ke-40 pertandingan itu setelah menyambut umpan silang James Rodriguez. Tidak hanya mencetak gol dan mempertahankan clean sheet, ia juga memenangkan 66.7% duel yang dihadapinya, lebih dari pemain lainnya.
Mina kembali mengulangi magisnya dengan tampil mantap ketika Kolombia mengungguli Senegal di laga terakhir. Ia mencetak gol tunggal kemenangan Los Cafeteros, sehingga membuatnya terpilih menjadi man of the match di laga tersebut.
Dua penampilan sensasional ini merupakan langkah penting dalam karier pemain jangkung itu. Padahal, Mina sama sekali tak masuk skuat inti Kolombia ketika mereka takluk 1-2 atas Jepang. Barulah di laga kedua ia dimainkan menggantikan Murillo.
Piala Dunia menjadi panggung yang tepat bagi Mina untuk menunjukkan talentanya ke seantero jagat. Mungkin saat ini agennya sudah sibuk menerima telepon dari klub-klub yang ingin memboyongnya di musim panas.