Piala Dunia 2018

Miguel Layun dan Keinginan untuk Menembak (Bola)

Meksiko tampil mengesankan di Piala Dunia 2018 kali ini. Bergabung di grup yang sulit, Meksiko secara mengejutkan berhasil menaklukan Jerman di partai perdana, dan sukses memenangkan partai sulit melawan Korea Selatan di pertandingan kedua. Memang belum aman, tetapi Meksiko menjadi yang paling favorit untuk melaju ke babak selanjutnya.

Di bawah arahan pelatih Juan Carlos Osorio, Meksiko seakan tampil lebih menggigit. Hirving “Chucky” Lozano memang merupakan penampil yang paling luar biasa, tetapi jangan lupakan juga bagaimana Carlos Vela dan Javier “Chicharito” Hernandez seakan kembali bertaji setelah mereka dianggap kariernya menurun di level klub. Kapten tim Andres Guardado juga menunjukan level permainan yang luar biasa di sektor gelandang. Selain nama-nama tersebut, ada sosok lain yang tidak boleh terlupakan, ia adalah Miguel Layun.

Pelatih Osorio membuat sebuah eksperimen di sisi kanan tim yang diasuhnya. Di sektor tersebut ia memainkan para pemain di luar posisi naturalnya. Carlos Salcedo yang sejatinya merupakan bek tengah dimainkan di sektor bek kanan. Osorio juga menggeser posisi Miguel Layun dari posisi bek kanan ke gelandang kanan. Dan sejauh ini eksperimen yang dilakukan pelatih asal Kolombia tersebut berjalan sukses, terutama Layun yang tampil luar biasa di dua pertandingan Meksiko di Piala Dunia kali ini.

Yang menarik dari Layun bukan karena catatan operan kunci yang sudah ia buat sejauh ini. Seperti yang dilansir WhoScored, Layun membuat dua operan kunci ketika berhadapan dengan Jerman, dan membuat dua lagi ketika Meksiko menang atas Korea Selatan. Salah satu catatan terbaik di Piala Dunia.

Catatan paling menarik dari Layun adalah total tembakan yang ia buat di dua laga Piala Dunia kali ini. Berposisi asli sebagai bek kanan, Layun justru merupakan pemain Meksiko yang paling sering menembak bola, yaitu sebanyak enam kali. Catatan ini jauh lebih banyak ketimbang Lozano, Chicarito, maupun Vela.

Bisa saja karena Layun sejatinya adalah merupakan pemain belakang. Sehingga ia tidak terbiasa untuk memberikan ancaman ke gawang lawan dengan betul-betul tepat. Sehingga meskipun merupakan pemain yang paling banyak menembak bola, tidak ada satupun tembakan Layun yang kemudian berbuah menjadi gol.

Memang sebuah fenomena yang menarik. Ada banyak penyebab serta alasan mengapa Layun seperti memiliki “keengganan” untuk mencetak gol. Salah satu teori menarik lain adalah menyoal latar belakang Layun merupakan keturunan imigran Lebanon yang tiba di Meksiko terutama pada perang Israel – Lebanon pada tahun 1948.

Karena trauma perang dan pengalaman menjadi korban konflik, serta adanya persamaan antara mencetak gol, dengan “mematikan” musuh. Boleh jadi hal tersebut cukup memengaruhi Layun. Ia lebih memilih untuk tidak menyelesaikan peluang yang berarti “membunuh” musuh.

Sorotan jelas akan selalu tertuju kepada Lozano yang tampil meledak-ledak. Tetapi peran Layun juga merupakan sesuatu yang tidak bisa dianggap remeh. Catatan operan kunci yang dibuat Layun setidaknya menggambarkan bagaiman peran besarnya untuk timnas Meksiko di Piala Dunia edisi kali ini.

Layun terus berlari dan bergerak untuk menciptakan ruang dan peluang untuk para pemain lain. Anda bisa melihat kembali rekaman pertandingan antara Meksiko berhadapan dengan Jerman, bagaimana Meksiko sebenarnya lebih banyak meneror tim juara bertahan tersebut melalui area Layun. Bahkan ada situasi di mana Layun begitu percaya diri untuk menahan bola dan mencoba melewati Mats Hummels.

Peran Layun untuk bergerak dan membuka ruang sebenarnya sangat krusial untuk penyerangan Meksiko. Bahkan karena posisi naturalnya merupakan bek kanan, alam bawah sadarnya memudahkan Layun ketika tim mesti melakukan transisi dari menyerang ke bertahan, atau sebaliknya.

Tetapi harus diakui bahwa peran-peran seperti yang dilakukan Layun bukan lah sesuatu yang bisa langsung mendapatkan perhatian. Sorotan lebih banyak atau lebih tepatnya selalu datang kepada mereka-mereka yang berhasil menyarangkan gol. Meminjam kata-kata dari Jonathan Wilson, “Goals are overrated” sedikitnya memang menggambarkan fenomena tersebut. Karena meskipun belum mencetak gol, kualitas permainan Layun adalah salah satu hal yang bisa dinikmati di Piala Dunia edisi kali ini.