Laporan yang beredar di media-media olahraga dunia pada akhir tahun 2016 lalu memberitakan bahwa Lionel Messi pernah menalangi gaji beberapa orang staf Federasi Sepak Bola Argentina (AFA). Para staf yang gajinya tertunggak 6 bulan ini adalah para petugas keamanan tim nasional Argentina.
Berita ini pertama kali menyeruak ke publik pada bulan November 2016. Jurnalis terkenal Argentina, Juan Pablo Varsky, adalah sumber pertama kabar tersebut. Varsky mengungkapkan bahwa sehari sebelum kekalahan telak Argentina 0-3 dari Brasil di penyisihan Piala Dunia zona Amerika Selatan (CONMEBOL), beberapa petugas keamanan tim nasional Argentina bertemu secara pribadi dengan Messi.
Pertemuan dengan bintang sepak bola negara mereka tersebut dilakukan para staf ini karena mereka tidak punya pilihan lain lagi. Saat itu, mereka sangat putus asa sehingga harus mendekati Messi untuk meminta bantuan keuangan.
Beruntung bagi mereka, bintang Barcelona ini rela menyisihkan sebagian gajinya yang berkisar sebesar 700 ribu euro per pekan untuk membantu para staf yang sedang kesulitan tersebut. Saat itu, bisa dikatakan ia sekaligus menyelamatkan wajah AFA yang sedang berjuang menghadapi berbagai macam masalah.
“Messi saat itu sedang menunggu pertandingan melawan Brasil di Belo Horizonte. Tiba-tiba terdengar ketukan di pintu kamarnya,” kata Varsky kepada media Spanyol, Sport.
“Ternyata yang mengetuk pintu adalah dua atau tiga orang staf keamanan. Mereka mewakili semua rekan mereka di tim petugas keamanan yang menjaga tim Argentina selama babak kualifikasi. Staf yang menemui Messi mengatakan ‘Leo, kami harus berbicara dengan Anda. Selama 5 atau 6 bulan mereka (AFA) belum membayar gaji kami. Situasi saat ini sangat rumit. Kami meminta bantuan Anda karena Anda adalah kapten tim’.”
Varsky melanjutkan bahwa Messi tak berpikir panjang merogoh koceknya untuk membayar gaji para staf. Tidak diketahui secara persis selama berapa lama pesepak bola berusia 31 tahun tersebut melakukan kewajiban yang seharusnya ditanggung AFA.
“Jika Messi mengetahui bahwa hal yang seharusnya rahasia ini terungkap ke publik, pasti dia akan marah,” kata Varsky lagi ketika itu. “Namun, itu tidak masalah. Tidak ada alasan untuk menutup-nutupi borok AFA.”
Messi bukannya tak menyadari masalah internal yang dihadapi AFA. Ia sudah sering mengkritik federasinya itu secara terbuka dalam berbagai kesempatan. Berbagai kalangan juga berspekulasi bahwa AFA sebenarnya salah satu alasan besar dibalik keputusannya untuk pensiun dari sepak bola internasional setelah kegagalan di Copa America Centenario pada tahun 2016 lalu.
Selama turnamen tersebut, Messi menyebut AFA sebagai ‘bencana’ karena kurangnya profesionalisme yang mengakibatkan ia dan rekan-rekan setimnya hanya bisa menginap dengan akomodasi yang buruk dan fasilitas di bawah standar.
Kekesalan Messi semakin memuncak setelah kemenangan 3-0 atas Kolombia pada pertengahan November 2016. Saat itu, ia memimpin semua pemain untuk mogok berbicara kepada media menyusul tuduhan Ezequiel Lavezzi dicoret tim akibat mengisap ganja. AFA sama sekali tak turun tangan untuk membela rekannya di lini depan skuat Argentina tersebut.
AFA sendiri memang sudah bermasalah dalam beberapa bulan terakhir dan sempat diawasi khusus oleh komite eksternal FIFA akibat kesulitan finansial. Berarti selama ini harusnya mereka berterima kasih karena Messi telah mengantarkan mereka ke tiga final terhormat dalam tiga tahun sejak 2014 hingga 2016.