Cerita

Krisis Penjaga Gawang Kelas Dunia yang Lagi-Lagi Melanda Argentina

Di setiap edisi Piala Dunia, Argentina pasti akan menjadi salah satu calon kuat juara. Albiceleste juga akan diperkuat Lionel Messi dan pelatih genius, Jorge Sampaoli. Namun, satu masalah klasik yang selalu mereka hadapi adalah tak adanya nama kelas dunia di posisi penjaga gawang.

Bayangkan, sudah berapa lama Albiceleste bergantung pada Sergio Romero? Jawabannya adalah lebih dari satu dekade! Sejak menjadi andalan di Piala Dunia U-20 pada tahun 2007, ia tetap menjadi pilihan utama Argentina di Piala Dunia Afrika Selatan 2010. Sejak saat itu, nama Romero selalu menjadi pilihan utama siapa pun yang menjabat sebagai pelatih kepala Argentina.

Terlepas dari kelayakan Romero menjadi pilihan utama Sampaoli, satu hal yang pasti: beberapa tahu terakhir ia telah menghabiskan sebagian besar waktunya di klub menjadi penghangat bangku cadangan. Sejak bergabung dengan Manchester United pada tahun 2015, pria yang sudah berusia 31 tahun ini lebih banyak menjadi pelapis David de Gea.

Maka, publik Argentina mulai melirik nama-nama alternatif. Yang akhir-akhir ini sering menghiasi bangku cadangan adalah Nahuel Guzman, penjaga gawang Tigres di Liga Meksiko. Namun selama tiga setengah tahun berseragam tim nasional Argentina, Guzman hanya bermain enam kali, semuanya dalam pertandingan persahabatan. Di era Sampaoli, ia hanya pernah masuk skuat pada saat Albiceleste membantai Singapura 6-0.

Sampaoli lebih memilih memberi kesempatan penjaga gawang lainnya, Agustin Marchesin. Banyak kening yang berkerut karena selain bermain untuk klub tak terkenal (America di Liga Meksiko), Marchesin telah berusia 30 tahun. Ia tampil buruk ketika Argentina dikalahkan Nigeria dengan skor 2-4. Keunggulan 2-0 yang melayang saat itu akhirnya lebih diingat sebagai kegagalan Marchesin meyakinkan Sampaoli untuk memberi kepercayaan kepadanya.

Sampaoli baru-baru ini mencoba Willy Caballero dari Chelsea. Kiper veteran ini sebenarnya tampil baik dalam kemenangan 2-0 melawan Italia di sebuah laga persahabatan. Namun, pada saat kiper plontos ini menggantikan Romero yang cedera di laga melawan Spanyol, kiper pilihan kedua di Chelsea ini sama sekali tak melakukan penyelamatan. Ia diberondong lima gol oleh pemain-pemain Spanyol dan Caballero melakukan beberapa blunder. Alhasil, Argentina digilas 1-6 dalam laga tersebut.

Selain keempat nama di atas, ada nama Franco Armani. Kiper berusia 30 tahun ini menghabiskan tujuh tahun bersama klub raksasa Kolombia, Atletico Nacional. Kini, ia pulang kampung ke Argentina untuk bergabung dengan River Plate. Namun, hingga saat ini belum ada tanda-tanda Sampaoli akan memberinya kesempatan.

Satu nama lain adalah penggawa Real Sociedad, Geronimo Rulli. Nama ini sebenarnya sudah beberapa tahun terakhir terus didengungkan untuk setidaknya memperoleh panggilan ke timnas Argentina. Namun, baik Sampaoli maupun pendahulunya, Gerardo Martino dan Edgardo Bauza, tak tertarik pada kiper berusia 26 tahun ini. Lagipula, saat ini posisi Rulli di Real Sociedad terancam oleh kehadiran Miguel Moya.

Sampaoli harus menerima kenyataan bahwa tak ada nama kelas dunia di daftar pilihan penjaga gawangnya. Ia harus segera menentukan pilihan utama karena Argentina akan memulai pertandingan melawan Islandia pada 16 Juni sebelum menjajal Kroasia dan Nigeria di penyisihan Grup D Piala Dunia 2018.