Cerita

Sebenarnya Perlukah Real Madrid Memberi ‘Guard of Honour’ kepada Barcelona?

Laga kedua El Clasico telah dilangsungkan. Masing-masing kubu sukses menjaga kehormatan mereka dengan skor yang berakhir 2-2. Meski demikian, masih ada satu kontroversi yang mengundang perdebatan: mengapa Real Madrid menolak memberi ‘guard of honour’ bagi Barcelona?

Jawaban atas pertanyaan tersebut sebenarnya sudah diucapkan seara tegas oleh pelatih Real Madrid, Zinedine Zidane. “Jika ‘guard of honour’ harus dilakukan untuk menghormati tim lawan yang memenangkan trofi, maka Barcelona yang lebih dulu mencemari tradisi itu. Maka, kami tidak akan melakukannya di Camp Nou.”

Begitulah, Zidane sebagai bos menginstruksikan anak-anak buahnya untuk mengabaikan tradisi ‘guard of honour’ (atau dalam istilah Bahasa Spanyol, ‘pasillo’) karena Barcelona lebih dulu menolak melakukannya. Ia mengacu pada laga pertama El Clasico, yaitu pada 23 Desember 2017. Saat itu, Barcelona menolak memberi ‘guard of honour’ di Santiago Bernabeu untuk memberi selamat atas keberhasilan rivalnya itu menjuarai Piala Dunia Antarklub 2018.

Namun, di sinilah argumen-argumen berbeda menyertai perdebatan tersebut. Barcelona pada saat itu beralasan bahwa mereka tak memberi pasillo karena mereka tak berkompetisi di Piala Dunia Antarklub. Ini menjelaskan mengapa pada pekan ke-35 ketika Barcelona menantang tuan rumah tuan rumah Deportivo La Coruna di stadion Riazor, tim tuan rumah memberi pasillo kepada mereka sebelum pertandingan. Deportivo memberi apresiasi terhadap keberhasilan Barca menjuarai Copa del Rey sepekan sebelumnya.

“Kami biasanya memberi pasillo jika kami berpartisipasi dalam turnamen yang tim lawan menangkan,” kata Direktur Teknik Barcelona, Guillermo Amor. Barcelona akhirnya memecundangi tuan rumah di laga bergengsi itu dengan skor 3-0.

Jika mengikuti alasan itu, maka penolakan Zidane selain merusak tradisi juga mencederai sportivitas yang selama ini sudah terjalin di La Liga. Sebelumnya, Barcelona sudah melakukan pasillo untuk menghormati gelar La Liga Real Madrid di Camp Nou pada musim 1987/1988 dan di Bernabeu pada musim 2007/2008.

Khusus pasillo di tahun 2008, kapten Barcelona saat itu, Carles Puyol, mengakui bahwa harga dirinya tidak sudi memberi pasillo kepada rival abadinya itu. Namun, ia sepakat bahwa gestur semacam ini diperlukan untuk menjunjung tinggi sportivitas.

Asal-Usul ‘Guard of Honour’ di La Liga

Seperti halnya di liga-liga lain, ‘Guard of Honour’ di Spanyol biasanya diberikan suatu tim untuk menghormati lawannya yang telah memastikan menjuarai kompetisi domestik. Prosesi ini mengadopsi ‘guard of honour’ di acara-acara kenegaraan, dengan para pemain berdiri berdampingan membentuk sebuah koridor untuk menyambut pemain-pemain lawan yang akan berjalan melewati mereka.

Menurut sebuah artikel di situsweb Lavanguardia, pelaksanaan pasillo pertama yang tercatat di sejarah adalah pada tanggal 17 Mei 1970. Saat itu, penghormatan tersebut dilakukan di Stadion Manzanares (sekarang Vicente Calderon) oleh tim tamu Athletic Bilbao. Pasalnya, tuan rumah Atletico Madrid baru saja memastikan diri menjuarai La Liga.

Setelah itu, pelaksanaan pasillo pun dilaksanakan setiap tahun setiap kali suatu klub sudah memastikan diri menjadi juara liga, bahkan terkadang juara turnamen internasional. Tindakan ‘pasillo’ ini memang tidak diwajibkan, tetapi lebih kepada inisiatif suatu tim untuk menjunjung nilai-nilai sportivitas. Namun, pelaksanaan pasillo di Spanyol tak jarang terbentur gengsi antarklub, yang lebih dikenal dengan istilah ‘morbo’.

Menurut Phil Ball dalam bukunya, ‘Morbo: The Story of Spanish Football’, penolakan pertama terjadi pada tahun 1992. Pelakunya adalah Espanyol, yang menolak memberi pasillo untuk mengapresiasi keberhasilan Barcelona menjuarai Piala Champions 1992. Usulan memberi penghormatan ditolak tegas pelatih Espanyol saat itu, Javier Clemente.

Penolakan Clemente itu pun memancing amarah pelatih Barca saat itu, almarhum Johan Cruyff. Barcelona memenangkan pertandingan dengan skor 4-0, tapi setelah laga berakhir, Cruyff menyindir Clemente, “Menurut saya pasillo tak terlalu penting karena kami bisa menang 6-0 kalau kami mau. Namun, menolak pasillo adalah tindakan kekanak-kanakan dan menunjukkan rendahnya level pendidikan seseorang.”

Bagaimanapun itu, sejarah pasillo atau ‘guard of honour’ sudah menjadi warna tersendiri dalam El Clasico dan sepak bola Spanyol pada umumnya.