Cerita

Bagaimana Perasaanmu Ketika Tim Kesayanganmu Terdegradasi?

Mencintai sebuah tim sepak bola itu susah-susah gampang. Menjadi juara adalah hal yang didamba-dambakan oleh para pendukung tim dan degradasi adalah hal yang tabu bagi sebuah klub. Jika kalian bisa menitikkan air mata bahagia ketika tim kalian menang, bagaimana perasaan kalian ketika melihat tim kesayangan terdegradasi ke liga bawah?

Kami mencoba wawancara singkat terhadap sejumlah penggemar sepak bola lokal, salah satunya adalah seorang pria berinisial AA yang merupakan seorang penggemar Semen Padang. Seperti yang sudah kita ketahui sebelumnya, Semen Padang adalah satu dari tiga tim yang terdegradasi dari Go-Jek Traveloka Liga 1 pada musim lalu. Tim berjuluk Kabau Sirah ini tak mampu lolos dari zona degradasi meski berhasil menang di laga terakhir mereka melawan PS TNI.

AA pun mengungkapkan perasaannya ketika kami menanyakan perihal Semen Padang yang terdegradasi dan harus bermain di Liga 2 musim ini.

“Perasaan saya sebenarnya campur aduk ketika Semen Padang akhirnya terdegradasi, antara sedih dan kesal,” ungkap AA.

AA mencoba menjelaskan perasaannya saat itu.

“Sebagai penggemar, tentu saya sedih melihat tim kesayangan saya itu terdegradasi. Sedih karena tidak bisa melihat Semen Padang beraksi di divisi teratas sanga terasa di musim ini,” jelas AA.

Rasa sedih itu tidak muncul sendiri. Perasaan tersebut datang bersama dengan rasa kesal terhadap manajemen Semen Padang, yang menurut AA menjadi salah satu penyebab terdegradasinya tim ke Liga 2.

“Banyak keputusan-keputusan yang kurang tepat yang diambil oleh pihak manajemen di sepanjang musim kemarin, terutama soal transfer pemain. Pihak manajemen terlihat kurang cepat untuk mengamankan tanda tangan pemain dan membeli pemain yang mungkin bukan keinginan sang pelatih,” keluh dirinya.

Proses transfer nampaknya menjadi permasalahan utama bagi para penggemar Kabau Sirah. Baik AA maupun penggemar lain sepertinya setuju jika Semen Padang adalah salah satu tim tersukses dalam hal pembelian pemain di lima tahun terakhir. Namun sayangnya, proses transfer mereka di musim lalu gagal total dan akibatnya sangat fatal bagi tim.

Tentunya masih ada masalah lain yang menjadi faktor kegagalan Semen Padang di musim lalu, tapi menurut AA, masalah transfer menjadi sumber utamanya. Dia pun berharap agar kegagalan mereka di musim lalu menjadi pembelajaran berharga di kemudian hari.

Kami juga mewawancarai seorang pendukung Semen Padang yang memiliki perasaan cukup berbeda. Seorang pria berinisial AF mengungkapkan bahwa dia tak terlalu sedih karena menganggap bahwa timnya sudah 70 persen akan terdegradasi. Namun bukan berarti dia tidak kecewa sepenuhnya akan hasil akhir yang diterima tim kesayangannya tersebut.

Semen Padang sebenarnya masih punya peluang untuk lolos dari zona degradasi apabila Persib Bandung menang melawan Perseru Serui. Sayangnya justru Persib yang kalah dari Perseru. Nasib tersebutlah yang menurut AF cukup ‘lucu’ jika diingat-ingat lagi.

Dari pendukung Semen Padang menuju pendukung Persegres Gresik United. Kami mewawancarai salah satu pendukungnya yang berinisial AM. Persegres juga terdegradasi di musim lalu dan saat ini bermain di Liga 2 Indonesia. Ketika ditanya perihal perasaannya mengenai hal tersebut, AM memiliki perasaan yang hampir mirip dengan AF.

“Biasa saja sebenarnya melihat Persegres terdegradasi. Melihat bahwa Persegres adalah tim prematur, menurut saya wajar saja jika mereka turun ke divisi bawah,” tutur AM.

Perasaan tiga pendukung di atas mungkin dapat mewakili perasaan kalian-kalian semua jika melihat tim kesayangan terdegradasi, namun mungkin juga tidak. Ada baiknya kita tidak saling menyudutkan satu sama lain dengan mengatakan bahwa mereka bukanlah penggemar sejati. Tiap orang punya cara sendiri untuk mendukung dan mencurahkan hatinya terhadap tim kesayangan mereka.

Seperti yang dikatakan di awal, mencintai sebuah tim sepak bola itu susah-susah gampang. Kita bisa saja sedih ketika tim kesayangan kita tidak mendapat hasil yang memuaskan dan kita bisa saja merasa tak masalah dan siap dengan nasib yang akan didapat tim tersebut. Semua punya pendapat yang berbeda, namun yang pasti, penggemar tim manapun, pastinya ingin move on dan memperbaiki diri dengan terus mendukung dan kritis terhadap tim kesayangan mereka agar menjadi tim yang lebih baik.