Baru berlangsung selama tiga pekan, Liga 2 Indonesia sudah memakan korban. Adalah pelatih kepala PSS Sleman, Herry Kiswanto, yang baru saja mengumumkan bahwa ia mundur dari posisinya. Pria berusia 63 tahun ini memutuskan untuk mundur setelah PSS ditahan imbang oleh Persegres Gresik United dengan skor 1-1.
Keputusan Herkis, begitu ia kerapkali dipanggil, untuk mundur dari kursi pelatih kepala PSS sebenarnya terhitung mengejutkan. Pasalnya, baru di awal musim ini ia didapuk oleh Super Elang Jawa untuk menjadi pelatih kepala. Namun, keputusannya untuk mundur sudah bulat, dan telah dikonfirmasi oleh Sismantoro, manajer dari PSS.
“Di Gresik, kami memasang target untuk menang, untuk mengganti hilangnya poin di kandang. Dari tiga laga, kami tidak melihat adanya progres permainan yang berarti. Kami sudah melakukan evaluasi bersama tim pelatih, dan Kang Herkis memutuskan untuk mengundurkan diri dari posisi pelatih kepala,” ujar Sismantoro dikutip dari situs resmi PSS.
Pencapaian Herkis bersama timnya dari tiga laga awal memang mengecewakan. Pasalnya, mereka hanya berhasil meraih empat poin, yang didapat dari hasil seri melawan Persegres serta kemenangan 3-2 atas PSMP Mojokerto Putra. Satu kekalahan didapat secara mengejutkan setelah Hisyam Tolle dan kolega takluk di kandang sendiri atas Madura FC. Hasil ini tergolong mengecewakan mengingat manajemen PSS telah mengeluarkan uang banyak untuk mengakuisisi pemain-pemain dengan nama besar seperti Syamsul Chaeruddin dan Cristian Gonzales.
Meskipun begitu, ada juga yang berpendapat bahwa keputusan Herkis ini terlalu terburu-buru. Sebagai pelatih yang baru diangkat di awal musim, tentunya ia membutuhkan waktu untuk menyesuaikan taktiknya terhadap tim. Belum lagi ia harus mengintegrasikan rekrutan baru ke dalam skemanya.
Walaupun begitu, keputusan telah disepakati oleh Herkis dan manajemen PSS. Saat ini, Super Elang Jawa akan ditangani oleh pelatih Seto Nurdiantoro, sebelum menunjuk pelatih kepala baru, untuk menghadapi laga mendatang.
“Sementara, coach Seto yang akan memimpin tim dan manajemen akan mempertimbangkan situasi ke depan untuk menunjuk pelatih kepala,” tutup Sismantoro.