Analisis

Bedah Semifinalis Liga Champions Eropa 2017/2018: Real Madrid yang Mengejar Hat-trick

Jangan bosan-bosan dulu melihat hadirnya Real Madrid di semifinal Liga Champions. Klub kaya raya ini sedang dalam misi mempertahankan predikat sebagai klub terbaik di dunia. salah satu agenda terdekat mereka tentu saja kembali menjadi juara bertahan Liga Champions Eropa.

Perburuan gelar Liga Champions ketiga belas dan ketiga kali berturut-turut klub berjulukan Los Merengues ini sedikit lagi membawa hasil. Setelah menang atas Juventus di perempat final, Real Madrid telah memastikan penampilan ke-29 mereka di sepanjang sejarah semifinal Liga Champions. Sampai sejauh ini, belum ada klub lain yang sanggup mencapai semifinal sebanyak itu.

Semifinal 2017/2018 ini juga merupakan penampilan kedelapan kali mereka berturut-turut sejak musim 2010/2011. Dari delapan penampilan itu, Real Madrid tiga kali sukses merengkuh trofi juara dan tak pernah gagal di final.

Sejak mengabil alih kursi kepelatihan, Zinedine Zidane belum pernah merasakan pahitnya tersingkir dari Liga Champions. Padahal, penampilan Sergio Ramos dan kawan-kawan terbilang cukup menyedihkan di putaran pertama musim 2017/2018. Hal yang sama juga menimpa pemain bintang mereka, Cristiano Ronaldo.

Dengan tiga gol dalam dua pertandingan yang menghajar Juventus di perempat final Liga Champions 2017/2018, Ronaldo telah mencetak sebuah catatan sensasional. Ia sudah mengoleksi total 21 gol dalam 11 petandingan terakhirnya. Padahal, torehan gol bintang Portugal ini sempat mandek di awal musim.

 

Zidane sebagai pelatih bertangan dingin

Bedah taktik

Meski sudah jelas kualitas Real Madrid adalah klub papan atas dunia, sampai sekarang belum banyak yang berani menyatakan bahwa Zinedine Zidane adalah juru taktik jempolan. Pola bermainnya terbilang tak banyak berubah dari musim 2016/2017 lalu, bahkan dari musim 2015/2016.

Maka, titik lemah sedikit terlihat dari lini depan yang kurang menggigit akibat mandulnya ujung tombak Karim Benzema. Beruntung, Ronaldo dan Gareth Bale selalu bisa diandalkan dalam mendulang gol.

Namun, kekuatan El Real sebenarnya adalah lini tengah berkualitas dalam diri Toni Kroos, Casemiro, dan Luka Modric. Dengan formasi 4-3-3 yang kadang dimodifikasi menjadi 4-3-1-2, Isco Alarcon, Marco Asensio, dan Lucas Vazquez juga sering menjadi pembeda di saat lini tengah dan depan mereka mengalami kebuntuan.

Perjalanan ke semifinal

Seperti disebutkan sebelumnya, paruh musim pertama Real Madrid adalah mimpi buruk. Bukan hanya di La Liga, kiprah mereka di Liga Champions juga terbilang memalukan untuk standar klub raksasa Eropa. Hanya finis sebagai runner-up grup di belakang Tottenham Hotspur bukanlah torehan membanggakan.

Namun, mental kuat Los Merengues memang baru terlihat di fase gugur. Meski diadang klub kaya bertabur bintang Paris Saint-Germain (PSG), kualitas mereka masih di atas raksasa Prancis tersebut. Menang di dua putaran, Sergio Ramos dan kawan-kawan pun ditunggu Juventus di perempat-final.

Kita semua sudah tahu hasil akhir kedua laga perempat-final yang sampai sekarang masih mengundang perdebatan itu. Namun bagaimanapun juga, tak bisa dibilang Real Madrid lebih buruk dari Juventus. Terlepas dari penampilan serba tanggung mereka yang terselamatkan penalti menit akhir Ronaldo di Madrid, kualitas tingkat tinggi ditunjukkan sang juara bertahan di kandang Juventus, ketika mereka menang telak 3-0.

Jadi, apakah Real Madrid akan sukses meraih gelar ketiga belas mereka di musim 2017/2018 ini?