Kegagalan Juventus untuk lolos ke babak semifinal Liga Champions masih belum bisa diterima oleh sebagian orang. Si Nyonya Tua yang harus mengejar defisit tiga gol ketika kalah dari Real Madrid di kandang hampir saja membuat keajaiban kedua di minggu ini. Dua gol dari Mario Mandzukic lalu satu gol tambahan dari Blaise Matuidi membuat agregat kedua tim menjadi 3-3. Sayangnya, Michael Oliver memberikan sebuah tendangan penalti untuk Madrid di menit-menit terakhir pertandingan. Tidak hanya itu, kapten Juve, Gianluigi Buffon, diberi kartu merah karena protes berlebihan.
Perasaan kesal dan kecewa akan keputusan wasit tidak hanya dirasakan oleh para pemain. Presiden tim, Andrea Agnelli, juga melampiaskan kekesalannya tadi malam. Menurutnya, wasit yang mengadili pertandingan timnya sudah kehilangan kontrol dan tidak mengerti seutuhnya kondisi di lapangan saat insiden itu terjadi.
“Bukan hanya Juve saja, tapi Roma juga tidak diberikan penalti saat melawan Barcelona, Milan yang keluar dari Liga Europa setelah kalah dari Arsenal, lalu kami malam ini,” katanya tentang kegagalan mereka tadi malam.
“Ini sebenarnya masalah teknis karena UEFA tidak punya banyak wasit yang bagus. Jika mau, kami siap membantu UEFA untuk melatih para wasit,” sambungnya.
Agnelli juga meminta UEFA agar segera menggunakan VAR untuk ajang Liga Champions. Presiden Juventus tersebut melihat beberapa pelanggaran yang seharusnya tidak terjadi, yang insiden-insiden yang terjadi ketika tim-tim asal Italia bermain. Dia pun meminta agar UEFA memberikan pelatihan yang intensif untuk penggunaan VAR, seperti yang dilakukan di Serie A, Bundesliga, Liga Primer Portugal, dan di tempat lain.
Selain memberikan saran untuk UEFA, Agnelli tidak lupa memuji penampilan para pemainnya. Menurutnya, performa yang ditunjukkan oleh I Bianconeri menandakan bahwa sebuah tim masih bisa bangkit walau ketertinggalan tiga gol. Hal tersebut juga terjadi di Roma musim ini, di mana mereka berhasil lolos setelah mengalahkan Barcelona dengan skor 3-0. Namun sayangnya, wasit yang memimpin pertandingan kehilangan kontrol dan insiden pun terjadi.