Eropa Champions League

Pertandingan Membosankan di Munchen Berakhir dengan 100 Cleansheet Bagi Bayern

Malam ini, Liga Champions kembali menyuguhkan tayangan yang mampu membuat pencinta sepak bola untuk orgasme. Ya, pertandingan hebat antara Real Madrid dan Juventus lah yang dimaksud. Satu pertandingan lainnya yang berlangsung di kota Muenchen berbeda 180 derajat.

Laga leg kedua babak perempat final Liga Champions antara Bayern Muenchen melawan Sevilla berlangsung amat membosankan. Nyaris tak ada serangan yang berarti dilancarkan oleh kedua tim. Tak ada drama yang benar-benar menarik, kecuali barangkali kartu merah yang didapatkan oleh Joaquin Correa. Sangat berbeda jauh dengan pertandingan sebelah yang berlangsung di Stadion Santiago Bernabeu. Berakhir dengan skor imbang tanpa gol, Die Roten berhasil lolos ke semifinal berkat keunggulan agregat 2-1 di leg pertama.

Meskipun begitu, kredit tentunya patut diberikan kepada Jupp Heynckes dan pasukannya. Penampilan Muenchen yang cenderung aman dan tanpa risiko berhasil berbuah manis bagi mereka. Meskipun tak mampu mencetak gol kemenangan, setidaknya mereka berhasil menjaga gawang mereka tetap bersih di akhir lagai. Berkat prestasi ini, mereka berhasil mencatatkan rekor pribadi yang cukup menyenangkan.

Ya, hasil tanpa gol yang terjadi di laga ini resmi mencatatkan angka cleansheet yang didapatkan Munchen di kandang mereka di kompetisi Eropa berada di angka 100.

Meskipun bukan rekor yang spektakuler, hal ini menasbihkan status Muenchen sebagai salah satu klub sepak bola paling elit di benua Eropa. Mungkin hanya Real Madrid dan Barcelona yang bisa bersanding dengan Munchen.

Walaupun begitu, terkhusus bagi sang manajer, ambisinya tak hanya berhenti di semifinal dan sekedar mencatatkan rekor cleansheet. Bagi Heynckes, Liga Champions sudah menjadi tempat bermain yang menyenangkan. Manajer senior asal Jerman yang akan pensiun di akhir tahun nanti sudah berpartisipasi di tiga Liga Champions (di luar musim ini), dan tiga-tiganya berhasil ia jalani dengan luar biasa; ia selalu lolos ke final di tiga Liga Champions tersebut (bersama Real Madrid di musim 1997/1998 dan dua kali bersama Muenchen di musim 2011/2012 & 2012/2013).

Tentunya, Heynckes berusaha untuk menutup karier manajerialnya dengan sempurna, dengan mengangkat trofi si Kuping Lebar. Semoga sukses, Herr Heynckes!