Turun Minum Serba-Serbi

Ketika Para Rekannya Cedera, Mereka Ini yang Mendapat Berkahnya

Roda kehidupan mereka sedang berputar ke atas. Sebelumnya, mereka hanya jadi cadangan abadi, atau hanya pemain muda yang tak kunjung dapat kesempatan menembus tim utama. Namun, musim ini mereka mendapat “berkah”, ketika rekan setim sekaligus kompetitor di posisi mereka mendapat cedera parah.

Lamanya sang pemain inti menepi dari lapangan langsung membuat pelatih melirik mereka untuk menggantinya. Awalnya, penggantian tersebut hanya direncanakan untuk sementara, tapi 8 pemain ini justru tampil impresif dan bukan tak mungkin menjadi langganan starter seterusnya.

Berikut adalah para pemain yang sedang berbahagia tersebut:

Fabian Delph

Dia yang paling eksepsional di daftar ini. Berposisi asli gelandang tengah, lalu ditransformasi menjadi bek kiri berkelas oleh Pep Guardiola setelah Benjamin Mendy cedera panjang. Delph musim ini sudah bermain di 23 pertandingan bersama The Citizens di seluruh ajang. Jumlah tersebut meningkat drastis dari musim-musim sebelumnya yang hanya berkisar belasan penampilan dan mayoritas sebagai cadangan.

Mário Rui

Masih dari posisi bek kiri, Napoli mendapat pengganti Faouzi Ghoulam yang sepadan dalam diri pemain pinjaman dari AS Roma ini. Hebatnya Rui, musim lalu ia hanya tampil di segelintr laga bersama I Giallorossi, tapi kini menjelma jadi andalan baru I Partenopei di sisi kiri pertahanan. 2 gol dan 2 asis di Serie A ia bukukan hanya dari 16 penampilan, dan langsung diganjar kontrak permanen di Napoli pada Januari lalu.

Davide Calabria

Cukup panjang jalan AC Milan dan Calabria mencari kecocokan satu sama lain, setelah cedera parah menimpa Andrea Conti. Mulai dari mencoba skema tiga bek, dipasang bergantian dengan Fabio Borini, hingga tampil mengecewakan di beberapa laga seperti saat kalah 1-4 dari Lazio. Namun, sekarang lulusan akademi Milan ini mulai tampil memuaskan dan membuat Milan seakan tak merindukan Mattia De Sciglio lagi.

Sven Ulreich

Ia pasti bernapas lega ketika akhirnya kesempatan emas ini datang. Manuel Neuer cedera parah, dan sebagai kiper kedua otomatis pangkatnya naik jadi kiper utama. Sempat diragukan tidak akan sebaik Neuer, tapi eks kiper Stuttgart ini langsung menunjukkan kalau ia layak dipercaya Bayern München. Die Roten dibawanya selangkah lagi menjuarai Bundesliga, dan melaju ke perempat-final Liga Champions.

Thomas Vermaelen

Banyak orang mengernyitkan dahi ketika Barcelona memasang Vermaelen untuk menggantikan Samuel Umtiti yang cedera hamstring pada Desember 2017 lalu. Namun, bek yang mendapat julukan Lord dari warganet ini justru tampil impresif, termasuk saat Barcelona memenangkan El Clasico ­3-0 di Santiago Bernabéu. Selama periode itu Vermaelen bermain di 12 laga beruntun dan meraih 7 clean sheets.

Medhi Benatia

Musim lalu ia jadi bayang-bayang Leonardo Bonucci dan Giorgio Chiellini, lalu musim ini direncanakan sebagai pelapis Chiellini dan Benedikt Höwedes. Namun, karena nama terakhir yang tak kunjung sembuh dari cedera, akhirnya Benatia yang tampil reguler. Sejauh ini sang kapten Maroko telah tampil 25 kali bersama I Bianconeri, dengan performa yang memuaskan, termasuk menumpulkan taring Barcelona, November lalu.

Achraf Hakimi

Kalau Dani Carvajal tidak mendapat masalah jantung, mungkin lulusan Real Madrid B ini belum melakoni debutnya sampai sekarang. Kemenangan 2-0 El Real atas Espanyol pada 1 Oktober lalu menjadi laga kompetitif pertamanya bersama Los Blancos, dan dua bulan berselang mencetak gol pertamanya, saat Real Madrid menang 5-0 lawan Sevilla. Satu lagi wonderkid yang berhasil diorbitkan Zinedine Zidane.

Maximilian Philipp

Rekrutan anyar dari Freiburg ini memang termasuk penyerang berbakat, tapi kalau Marco Reus tidak cedera parah sejak awal musim, belum tentu ia dapat rutin mengisi starting line-up. Max Philipp mengawali kiprahnya di Borussia Dortmund dengan sangat baik, mencetak 6 gol dan 2 asis dari 11 laga Bundesliga. Namun, pada Desember 2017 lalu ia mendapat cedera, dan baru tampil lagi di awal bulan Maret ini.

Author: Aditya Jaya Iswara (@joyoisworo)
Milanisti paruh waktu yang berharap Andriy Shevchenko kembali muda dan membawa AC Milan juara Liga Champions Eropa lagi.