Sebelum kita membahas opsi kapten untuk Gameweek (GW) 29, mari kita bahas dulu opsi-opsi kapten pekan lalu. Dua kandidat terkuat di pekan lalu, Mohamed Salah dan Harry Kane, berhasil tampil cemerlang dengan mengemas masing-masing 10 dan 6 poin.
Untuk nama yang disebutkan pertama, catatan dua digit poin ketiganya secara berturut-turut tersebut berhasil memecahkan rekor pribadinya sendiri musim ini. Sebelumnya, Salah hanya mampu melakukannya dalam dua pertandingan secara berturut-turut.
Sementara itu, satu kandidat lainnya, Jamie Vardy, gagal menjalankan tugasnya sebagai kapten pembeda. Penyerang Leicester City itu hanya mampu melepaskan satu tembakan saat menghadapi Stoke City, dan itu pun tidak mencapai sasaran.
Lalu bagaimana dengan pekan besok? Berikut beberapa kandidat kapten untuk GW 29 yang bisa manajer pertimbangkan:
Mohamed Salah (lawan Newcastle United, kandang)
Pro: Lagi dan lagi, Salah menjadi salah satu kandidat kuat kapten di pekan ini. Tidak hanya konsisten mencetak poin di tiap pekannya, gelandang Liverpool itu lebih sering tampil bagus saat bermain di kandang daripada saat bermain tandang. Rata-rata 8,9 poin per laga berhasil diciptakannya saat tampil di Anfield, berbanding “hanya” 7,8 poin per laga ketika di luar Anfield.
Secara lawan, Newcastle pun tidak memiliki catatan pertahanan yang bagus saat bermain tandang. The Toon Army hanya mencatatkan dua kali clean sheets sepanjang laga tandang yang telah dijalani musim ini.
Kontra: Membaiknya pertahanan Newcastle akhir-akhir ini patut diwaspadai oleh manajer yang berniat memasang Salah sebagai kapten. Anak didik Rafael Benitez hanya kebobolan empat gol atau berada di urutan ketiga dalam daftar klub yang paling sedikit kemasukan gol dalam empat pertandingan terakhir.
Harry Kane (lawan Huddersfield Town, kandang)
Pro: Seperti pekan lalu, Kane masih membayangi Salah sebagai kandidat utama kapten di pekan ini. Kane akan menjamu Huddersfield yang sedang on fire usai selalu mencatatkan kemenangan dalam dua pekan terakhir.
Meski sedang berada dalam tren bagus, bukan berarti bahwa Huddersfield adalah lawan yang tidak bisa dibobol oleh Kane. Bermain di luar kandang, The Terriers hanya mampu mencetak clean sheet di dua pertandingan. Selebihnya, gawang Jonas Lössl selalu mengalami kebobolan.
Lebih dari itu, Kane pernah menjadi mimpi buruk bagi tim asuhan David Wagner tersebut di paruh pertama musim. Bertandang ke Huddersfield di GW 7, penyerang Tottenham Hotspur itu berhasil memborong dua gol dan 13 poin.
Kontra: Selain jumlah gol kandangnya (11 gol) lebih rendah daripada gol tandangnya (13 gol), Kane cenderung tampil kurang konsisten saat bermain di kandang sendiri. Dari 14 kali bermain di Wembley Stadium musim ini, penyerang Inggris itu telah gagal mencetak gol ataupun asis sebanyak delapan kali.
Sergio Agüero (lawan Chelsea, kandang)
Pro: Berbeda dengan dua kandidat sebelumnya, Agüero akan menghadapi lawan yang lebih berat di pekan ini, yaitu Chelsea. Meski terbilang sulit, pertahanan armada Antonio Conte tersebut sedang tidak solid. Mereka telah kebobolan sebanyak sembilan gol dalam empat pertandingan terakhir atau kedua terbanyak setelah West Bromwich Albion yang kemasukan 11 gol.
Agüero pun cenderung tampil bagus saat bermain di kandang. Tampil di depan publiknya sendiri, penyerang Manchester City itu telah mencetak 15 gol atau yang terbanyak di Liga Inggris. Menariknya lagi, Chelsea merupakan salah satu lawan favorit dari Agüero. Dalam 11 kali pertemuan di Liga Inggris, ia mampu mengoleksi tujuh gol dan dua asis.
Kontra: Meski memiliki rekor bagus saat lawan Chelsea, performa Agüero sebenarnya kurang begitu bagus ketika laga dimainkan di Etihad Stadium. Dari tujuh gol yang telah diukirnya tersebut, hanya dua gol yang terjadi ketika Agüero tampil di kandang sendiri menghadapi The Blues, sementara sisanya lebih banyak tercipta saat laga dimainkan di Stamford Bridge.
Data diolah dari: Situsweb FPL dan WhoScored
Author: Aldo Sahala (@aldosahala)
