Nasional Bola

Harapan Madura United di Pundak Milomir Seslija

Mengantar Madura United finis di peringkat tiga klasemen akhir ajang Torabika Soccer Championship (TSC) 2016 dan finis di posisi lima klasemen akhir Liga 1 2017, tak membuat nasib Gomes de Olivera aman-aman saja sebagai pelatih.

Kegagalan tim asuhannya bermain hebat di sepasang turnamen pra-musim dalam kurun satu bulan terakhir, Piala Presiden dan Piala Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) II, membuat Gomes harus ikhlas melepaskan jabatannya.

Keputusan lelaki asal Brasil tersebut untuk cabut dari Stadion Gelora Ratu Pamelingan disambut hangat oleh suporter setia Madura United. Mereka menganggap bahwa Gomes tak lagi kapabel buat menangani tim kesayangan mereka walau skuat diisi oleh banyak penggawa bintang. Hal senada juga terlihat dari jajaran manajemen Laskar Sapeh Kerab.

Kendati demikian, kepergian Gomes yang di mata penikmat sepak bola tidak kelewat gagal juga amat disayangkan. Mereka bahkan berasumsi jika manajemen dan pendukung Madura United terlalu kejam dalam memperlakukan pelatihnya.

Namun seperti yang ramai dibicarakan, keinginan pendukung Laskar Sapeh Kerab, dan mungkin juga pihak manajemen, akan sosok nakhoda anyar didasari oleh ketidakberhasilan Gomes memenuhi target-target yang ditetapkan. Baik saat mentas di  TSC 2016, Liga 1 2017 maupun sepasang turnamen pra-musim lalu.

Sebagai pengganti Gomes, klub yang identik dengan kostum garis-garis horizontal merah dan putih tersebut mendatangkan pelatih asing lain dalam wujud Milomir Seslija.

Pengalaman lelaki asal Serbia itu selama berkarier di Indonesia dan kemampuan taktikalnya yang mumpuni dianggap sesuai untuk menangani Slamet Nurcahyo dan kolega buat mengarungi Liga 1 2018 (meskipun waktu penyelenggaraannya masih penuh tanda tanya). Bekas pelatih Arema FC dan Persiba Balikpapan itu sendiri sepakat dengan kontrak berdurasi satu tahun.

Di pundak lelaki berusia 53 tahun itu, segala harapan-harapan baik Laskar Sapeh Kerab untuk musim baru ditambatkan. Seslija pun mengerti dengan keadaan tersebut. Apalagi manajemen Madura United memang sangat ambisius dalam berjuang merengkuh prestasi tertinggi di kancah sepak bola Indonesia.

Bermodal skuat yang diisi banyak pemain bintang, baik lokal, naturalisasi ataupun asing, target yang disasar manajemen Madura United di musim kompetisi 2018 tampaknya sangat jelas yakni bertarung di papan atas guna memperebutkan titel juara Liga 1 sekaligus beroleh tiket ke ajang Liga Champions Asia atau Piala AFC.

Artinya, ada pekerjaan berat yang wajib dibereskan oleh Seslija di Stadion Gelora Ratu Pamelingan. Membawa Madura United tampil gahar, konsisten dan rajin memetik angka penuh adalah keharusan yang tak bisa ditawar-tawar lagi pada musim ini.

Presiden klub, Achsanul Qosasi, telah menyebutkan bahwa keputusan untuk mendapuk pelatih baru sebenarnya bukan hal yang mudah untuk dilakukan sebab berhubungan dengan harapan serta risiko. Namun menurutnya lagi, mengganti Gomes dengan Seslija adalah cara manajemen Madura United untuk memelihara harapan supaya dapat bersaing di kancah Liga 1 musim ini.

Meski waktu penyelenggaraan Liga 1 2018 masih belum jelas, bisa dipastikan bahwa Seslija akan berjuang ekstra keras untuk memahami skuat barunya sekaligus mencari ramuan strategi yang paling manjur agar Laskar Sapeh Kerab melaju kencang dan sukses beroleh prestasi sehingga harapan manajemen serta suporter terjawab dengan paripurna.

Selamat bekerja, coach.

Author: Budi Windekind (@Windekind_Budi)
Interista gaek yang tak hanya menggemari sepak bola tapi juga american football, balap, basket hingga gulat profesional