Tribe Ultah

Sebelum Gianluigi Buffon, Terbitlah Dino Zoff

Membandingkan Gianluigi Buffon dengan salah satu legenda Italia lainnya, Dino Zoff, mungkin tidak akan pernah selesai. Nama Buffon mungkin lebih diunggulkan karena dia masih bermain hingga saat ini dan pencapaian-pencapaian Zoff di masa lalu sudah oleh Gigi Buffon.

Namun, sebelum Buffon mendapatkan segala prestasi yang sudah dimilikinya saat ini, Zoff sudah terlebih dahulu mencicipinya. Sebelum Buffon berkembang dan akhirnya menjadi legenda dari Juventus dan Italia, Zoff-lah yang menjadi muka dari kedua tim tersebut.

Awal mula karier Zoff di dunia sepak bola tidak seindah yang kalian bayangkan. Dia memang bertalenta menjadi seorang kiper tangguh, namun karena masalah tinggi badan, Zoff pernah ditolak oleh Internazionale Milano dan juga Juventus. Masalah tinggi badan memang menjadi kendala Zoff saat itu.

Keluarganya menyarankan Zoff untuk melupakan mimpinya dan bekerja di bidang lain. Untungnya, Zoff tidak putus asa. Lima tahun setelah penolakan tersebut, Zoff berhasil menambah tingginya sebanyak 13 inci atau sekitar 33 sentimeter dan menjalani debutnya bersama Udinese di Serie A.

Rintangan kembali menghampiri Zoff ketika timnya terdegradasi ke Serie B. Namun, dengan kerja kerasnya, Zoff yang dipercaya untuk menjadi kiper utama di musim keduanya sukses membawa Zebrette kembali ke liga utama. Sampai akhirnya dia memutuskan untuk pindah ke Mantova.

Mantova merupakan sebuah tim yang pernah bermain di Serie A selama tujuh musim. Zoff merupakan bagian dari klub yang pernah dijuluki Little Brazil ini. Dia menghabiskan empat musim bersama Mantova dengan total 131 penampilan. Di klub inilah nama Zoff mulai dipertimbangkan oleh klub-klub besar di Italia dan juga tim nasional Italia.

Napoli berhasil mendatangkan Zoff setelah menukar kipernya, Claudio Bandoni, ke Mantova. Karier Zoff semakin meningkat bersama Partenopei. Sebelumnya, Zoff hanya dipertimbangkan masuk ke dalam skuat Italia untuk Piala Dunia 1966, namun ketika bermain bersama Napoli, dia dipanggil oleh timnas untuk bertanding di ajang Piala Dunia 1970 dan Piala Eropa 1968.

Di Napoli, dia menghabiskan enam musim dan tampil sebanyak 143 kali. Kegemilangannya bersama klub asal Naples dan juga timnas Italia membuat klub yang dulu menolaknya, Juventus, kepincut untuk meminang kiper yang saat itu sudah berusia 30 tahun. Dan, legenda tentang Zoff pun dimulai.

Hampir semua gelar yang ada pernah dicicipi oleh Zoff. 11 musim bersama Juventus, dia mempersembahkan enam titel Serie A untuk Si Nyonya Tua, dua buah Piala Coppa Italia yang diraihnya di musim 1978/1979 dan 1982/1983, serta sebuah Piala UEFA (Liga Europa) yang didapatkannya di tahun 1977.

Selain gelar juara, Zoff juga meraih beberapa rekor ketika berseragam hitam-putih. Dia pernah memegang rekor sebagai pemain dengan jumlah penampilan terbanyak di Serie A dengan total 570 penampilan, rekor yang dia pegang selama kurang lebih 20 tahun. Dia juga pernah menjadi kiper yang paling sedikit kebobolan, sebelum akhirnya dipecahkan oleh Sebastiano Rossi. Zoff juga menjadi kiper yang menang tanpa kebobolan terlama, selama 903 menit bermain tidak ada yang bisa menjebol gawang Zoff. Buffon memecahkan rekor tersebut di musim 2015/2016.

Hal yang lain yang membuat Zoff menjadi salah satu kiper terbaik di dunia adalah stamina dan jarangnya dia mengalami cedera. Bayangkan saja, dia tak pernah absen membela Juventus di Serie A selama 11 tahun dengan total 330 penampilan bersama Bianconeri. Sesuatu yang sulit untuk dilakukan oleh Buffon yang mulai rentan cedera di usia tua. Zoff juga pernah memegang rekor sebagai pemain tertua yang bermain di Serie A, yaitu di usia 41 tahun.

Prestasinya di timnas Italia juga tidak kalah hebatnya. Dia sudah mempersembahkan gelar juara Piala Eropa pada tahun 1968. Padahal saat itu, Zoff bisa dibilang anak baru di timnas Italia. Meski Italia sempat mengecewakan di beberapa ajang internasional di tahun-tahun berikutnya, Zoff kembali membawa Italia memenangi Piala Dunia di tahun 1982. Usianya pada saat itu sudah mencapai 40 tahun.

Kiper yang kalem namun dapat diandalkan oleh rekan-rekannya, itulah Dino Zoff. Meski Buffon sudah memecahkan rekor-rekor yang pernah dipegang oleh Zoff, namun bagi penulis, Zoff tetap menjadi yang nomor satu, baik di Juventus maupun di Italia.

Tanti auguri, Dino Zoff!

Author: Budy Darmawan (@budydiew)
Penyuka sepak bola