Cerita Rekapitulasi

Deretan Pelatih Klub Eropa dengan Masa Bakti Terlama di Abad ke-21

Beberapa nama berikut ini adalah makhluk langka di zaman sepak bola modern seperti sekarang. Di saat banyak pelatih yang hanya menjalani masa jabatan seumur jagung akibat kerasnya tuntutan industri, para pelatih berikut ini bertahan lama berkat kontribusi mereka yang tak kecil bagi klub mereka masing-masing.

Guy Roux (Auxerre, 1961-2006)

Pria yang kini berusia 80 tahun ini identik dengan klub Prancis, AJ Auxerre, selama lebih dari lima dekade. Setelah menjadi pemain ketika Auxerre masih berstatus klub amatir di kasta ketiga pada tahun 1952, pria ini mengambil alih kepelatihan pada tahun 1961. Secara perlahan, Roux membawa Auxerre mencapai final Piala Prancis pada tahun 1979, promosi ke Ligue 1 pada tahun 1980, mencapai semifinal Piala UEFA 1992/1993, dan akhirnya mencatatkan prestasi fenomenal, menjadi juara Ligue 1 pada tahun 1996. Sepanjang kariernya, sang pelatih juga menemukan talenta-talenta kelas dunia dalam diri Eric Cantona dan Laurent Blanc. Roux mengundurkan diri pada usia 66 tahun pada tahun 2005.

Ronnie McFall (Portadown 1986-2016)

McFall diangkat sebagai pelatih oleh klub Portadown di Irlandia Utara pada bulan Desember 1986, sebulan setelah Sir Alex Ferguson mulai dipekerjakan di Manchester United. Pria ini akhirnya melampaui lamanya masa bakti Fergie di Old Trafford. McFall meraih gelar liga pertama bersama The  pada tahun 1990, sebelum meraih beberapa gelar domestik lainnya. Ia baru mengundurkan diri pada bulan Maret 2016 lalu.

Francky Dury, (Zulte Waregem, 1990-2010, 2012- ??? )

Dury melatih klub Belgia bernama Zultse VV sepanjang dekade 1990-an sebelum klub tersebut bergabung dengan KSV Waregem untuk membentuk Zulte Waregem. Meski klubnya lebih dikenal sebagai klub medioker, Dury tidak sedikitpun meninggalkan pekerjaannya. Zulte Waregem akhirnya berhasil menjuarai Piala Belgia 2006 dan mencapai babak 32 besar Piala UEFA 2006/2007. Barulah setelah itu Dury mengembangkan karier sebagai pelatih tim muda Belgia, sebelum kembali ke Zulte Waregem dan bertahan hingga saat ini.

Sir Alex Ferguson (Manchester United, 1986-2013)

Nama yang satu ini tak perlu perkenalan lebih jauh. Lebih dari seperempat abad, pria asal Skotlandia ini menjadi pelatih tersukses dalam sejarah Manchester United. Koleksi 13 gelar Liga Primer Inggris dan dua trofi Liga Champions Eropa memastikan United sebagai salah sat klub terbaik di dunia. Sir Alex berkontribusi terhadap 28 dari total 42 trofi utama yang diraih klub berjulukan The Red Devils tersebut sepanjang sejarah.

Valeriy Lobanovskiy (Dynamo Kiev 1974-1982, 1984-1990, 1997-2002)

Lobanovskiy juga pernah melatih Dnipro Dnipropetrovsk, tim nasional Uni Soviet, Uni Emirat Arab, Kuwait, dan Ukraina. Namun, namanya identik dengan Dynamo Kiev, salah satu klub terbesar di Ukraina. Pertama kali mengambil kendali kepelatihan pada tahun 1974, pelatih ini mengoleksi 13 trofi juara liga bersama Dynamo. Lobanovskiy juga disegani berkat metode pembinaan pemainnya yang revolusioner. Ia mengembuskan napas terakhir pada Mei 2002.

Arsene Wenger (Arsenal 1996 - ???)

Tentu saja nama yang satu ini juga tak boleh terlupakan. Meski zaman sekarang sering menjdi bahan meme, Wenger adalah sosok penting yang mengembalikan kejayaan Arsenal sebagai salah satu raksasa Liga Primer Inggris. Pelatih asal Prancis ini telah mempersempbahkan tiga gelar juara liga dan enam Piala FA bagi The Gunners. Semua pihak memang pasti akan sering bertanya-tanya berapa lama lagi Wenger betah menjadi bagian klub London Utara tersebut. Namun, pengaruh Sang Profesor cukup besar dalam mendongkrak popularitas Arsenal ke seluruh dunia.

Author: Mahir Pradana (@maheeeR)
Mahir Pradana adalah pencinta sepak bola yang sedang bermukim di Spanyol. Penulis buku ‘Home & Away’.