Tribe Ultah

Sergio Romero, Merangsek ke Tim Utama Berkat Musibah Kiper Lain

Cara setiap orang untuk merintis kesuksesan berbeda-beda. Ada yang berjuang keras sendirian, ada pula yang terbantu dengan keberuntungan. Namun, yang dialami oleh Sergio Romero sepanjang kariernya cukup unik. Selain buah dari kerja kerasnya, keberhasilan kiper asal Argentina ini menembus tim utama kerap terbantu dengan musibah yang menimpa kiper lain di timnya, yang mayoritas dikarenakan cedera.

Kejadian ini tidak terjadi sekali dua kali, tapi sudah delapan kali didapatnya! Namun uniknya lagi, setelah menjadi kiper utama berkat musibah yang dialami kolega sekaligus kompetitornya di posisi itu, Romero juga berulang kali kehilangan posisinya akibat cedera.

Wow…Apakah karena karma? Entahlah Tribes, tapi daripada kita menambah dosa akibat berburuk sangka pada Romero, mari kita intip saja siapa kiper-kiper yang turut “berkontribusi” dalam perjalanan karier Romero, untuk memperingati hari ulang tahun kiper Manchester United ini yang ke-31.

Gustavo Campagnuolo

Romero sudah merasakan berkah dari cederanya kiper utama sejak meniti karier junior di Racing Club de Avellaneda. Di musim 2006/2007, Romero sebenarnya sudah menjadi kiper inti, tapi performa Campagnuolo yang meningkat membuatnya sempat tergusur ke bangku cadangan. Namun, jelang akhir musim Campagnuolo dibekap cedera, dan Romero kembali ke posisi inti yang mengawali lirikan klub-klub Eropa padanya.

Boy Waterman

Performa apik Romero di Racing Club membuat Louis van Gaal kepincut dan membawanya ke AZ Alkmaar pada Juli 2007. Namun, Romero harus bersaing lebih dulu dengan Boy Waterman yang merupakan kiper inti di AZ. Beruntung bagi Romero, Dewi Fortuna kembali menaunginya. Cedera Waterman membuat jalannya menembus tim utama jadi lebih mudah dan tetap jadi kiper inti selama musim 2007/2008.

Joey Didulica

Musim 2008/2009, blunder yang dilakukan Romero saat tersingkir di perempat-final Piala Belanda membuatnya sangat kesal dan memukul dinding serta pintu ruang ganti hingga tulang jarinya patah. Joey Didulica yang menjadi deputi Romero kemudian naik pangkat ke kiper inti, tapi hanya sebulan karena Didulica kemudian cedera, dan Romero pun kembali ke posisinya lalu membawa AZ juara Eredivisie musim itu.

Angelo da Costa Júnior

Di musim 2012/2013, Romero yang berjasa besar membawa Sampdoria promosi ke Serie A sempat khawatir akan kehilangan posisinya di tim inti. Namun, Angelo da Costa Júnior yang menjadi kompetitornya justru langsung cedera di awal musim, dan Romero pun melakoni debutnya di Serie A dengan menorehkan clean sheet yang berbuah kemenangan 1-0 atas AC Milan. Secara keseluruhan, Romero bermain 33 kali musim itu.

Óscar Ustari

Tak hanya di level klub, keberuntungan Romero juga terjadi di timnas. Romero awalnya bukan kiper inti di skuat Argentina pada Olimpiade 2008, tapi cedera yang menimpa Óscar Ustari membuatnya naik jabatan di tim asuhan Sergio Batista. Romero pun tak menyia-nyiakan kesempatan emas itu, dan berhasil tampil impresif yang berujung pada medali emas. Di final, Argentina mengalahkan Nigeria lewat gol tunggal Ángel Di María.

Emiliano Viviano

Peristiwa ini terjadi pada musim 2014/2015, sekembalinya Romero ke Sampdoria dari masa peminjaman di AS Monaco. Romero yang tampil buruk di Monaco hanya menjadi pilihan kedua di Il Samp, tapi cedera yang membekap Viviano pada Oktober 2014 membuatnya kembali jadi kiper inti. Romero pun tetap mempertahankan posisinya hingga paruh kompetisi, sebelum dilepas Sampdoria secara gratis pada akhir musim.

David de Gea

Tidak selamanya Romero mendapat berkah dari cedera kiper setimnya, seperti yang dialaminya di awal kariernya bersama Manchester United. Romero yang diboyong van Gaal pada Juli 2015 langsung menjadi kiper inti di United, karena David de Gea sedang disibukkan dengan proses transfer ke Real Madrid yang berujung pada “Tragedi Mesin Faksimile”. Di masa-masa itu, Romero sempat mencatatkan tiga clean sheets beruntun di liga.

Victor Valdes

“Berkah” lain yang didapat Romero dari saga transfer de Gea adalah dibekukannya Victor Valdes oleh Louis van Gaal. Valdes yang merupakan kiper kedua di United seharusnya menjadi pengganti sementara de Gea, tapi jatah itu jatuh ke tangan Romero akibat hubungan Valdes yang tidak harmonis dengan van Gaal. Valdes pun akhirnya hengkang ke Middlesbrough dan Romero tetap setia di United sampai sekarang.

Romero dan riwayat cederanya

Meski kerap beruntung karena cedera kiper setimnya, Romero juga berulang kali kehilangan tempat akibat cedera yang dideritanya. Tercatat dalam rentang waktu 2009-2011 di AZ ia tiga kali dililit cedera yang salah satunya membuatnya absen sebulan. Kemudian di Sampdoria ia juga sering menepi akibat cedera, yang membuat performanya menurun, walau sempat membawa Argentina ke final Piala Dunia 2014.

Author: Aditya Jaya Iswara (@joyoisworo)
Milanisti paruh waktu yang berharap Andriy Shevchenko kembali muda dan membawa AC Milan juara Liga Champions Eropa lagi.