Dunia Lainnya

Segala Hal yang Perlu Kamu Tahu Dibalik Rencana Klub Baru David Beckham di Miami

Niat David Beckham mendirikan klub sepak bola di Miami sepertinya akan menghadapi berbagai tantangan. Jika ingin menuai keuntungan dari keberadaan klub di negara bagian Florida tersebut, ikon sepak bola dunia ini harus mempelajari segala situasi dengan matang. Jika tidak, proyek Miami ini akan menjadi neraka baginya.

Seperti yang kita ketahui, pekan lalu Beckham mengumumkan akan mendirikan klub di Amerika Serikat dalam waktu dekat. Ayah empat anak ini memanfaatkan ‘diskon’ yang diperolehnya pada saat pindah dari Real Madrid ke Liga Utama Amerika Serikat (MLS) pada tahun 2007 lalu.

Ia mendapat keringanan dalam pembiayaan mendirikan klub baru. Jika para pebisnis lain diwajibkan membayar sekitar 150 juta dolar untuk membeli franchise di MLS, Beckham beserta beberapa rekannya yang tergabung dalam grup ‘Miami Beckham United’ hanya perlu membayar 25 juta dolar.

Berbagai pihak pasti berpendapat bahwa rencana mantan pemain tim nasional Inggris ini merupakan kesepakatan bisnis yang menguntungkan, sekaligus mulia. Wilayah Miami sendiri sudah lama tak menikmati atmosfer sepak bola. Pada tahun 1998, mereka sempat memiliki kluh bernama Miami Fusion FC. Namun, klub tersebut hanya bertahan hingga 2001 akibat tak mampu menarik banyak pendukung.

Namun, lain dulu lain sekarang. MLS sedang menikmati kebangkitan progresif menyusul meningkatkan popularitas olahraga tersebut di Negeri Paman Sam. Sejak dimulainya MLS hampir tiga dekade, liga tersebut mencetak rekor penonton pada musim 2017 lalu.

Menurut laporan Forbes, lebih dari delapan juta penonton menghadiri pertandingan MLS tahun lalu. Atlanta United dan Seattle Sounders adalah dua klub dengan rataan per pertandingan penonton terbanyak, dengan lebih dari 40.000. Selain itu, final Piala Dunia Wanita tahun 2015 lalu bahkan ditonton oleh 25 juta pasang mata di televisi.

Miami dan negara bagian Florida juga merupakan kawasan gila bola. Pada akhir Juli 2017 lalu, hampir 70 ribu penonton memadati Hard Rock Stadium di Miami Gardens untuk menyaksikan laga persahabatan ‘El Clasico’ antara Barcelona dan Real Madrid. Data menakjubkan inilah yang sepertinya membuat Beckham dan kawan-kawannya tergiur untuk membangun sebuah klub sepak bola baru di Amerika Serikat.

Dihantui berbagai potensi masalah

Beckham akan mulai merintis mimpinya dengan membangun stadion di Miami berkapasitas 25 ribu penonton di wilayah Overtown, Florida. Namun menurut media lokal Miami Herald, rencana ini akan menghadapi tantangan sengit dari penduduk setempat.

Overtown selama ini dikenal sebagai distrik kumuh yang telah ditelantarkan selama puluhan tahun.  Konflik rasial dan perang antargeng yang diwarnai penyebaran obat-obatan terlarang, menjadi makanan sehari-hari distrik ini. Overtown menjadi surga bagi para pemabuk, para pekerja seks komersial, dan tunawisma.

Distrik ini sudah dijuluki “Ground Zero” Miami untuk penyalahgunaan heroin, dengan statistik lebih dari dua puluh kali tembakan senjata api dalam satu hari. Ketika mendengar rencana Beckham membangun proyek olahraga di kawasan mereka, penghuni ‘neraka’ terkutuk ini langsung bereaksi.

Warga Overtown takut adalanya pembangunan ini besar akan membuat mereka kehilangan rumah mereka akibat penggusuran. Mereka juga percaya bahwa meski akan dibuka ratusan lapangan kerja, hampir tidak ada yang akan cocok untuk mereka sehingga kesempatan kerja hanya akan dinikmati oleh para pendatang.

“Saya tidak memiliki masalah dengan mereka datang ke Miami. Saya hanya khawatir jika stadion ini dibangun di Overtown, ada potensi pengusiran lebih dari 200 kepala keluarga,” kata Uskup James Adams, perwakilan dari Gereja Baptis St. John, seperti dikutip Miami Herald.

Adams adalah salah satu tokoh masyarakat yang berusaha mengumpulkan warga untuk melakukan protes terhadap rencana pembangunan stadion ini. Namun, Wali Kota Miami menampik isu tersebut. “Siapa pun yang memimpin gerakan ini mendapatkan informasi yang salah atau berbohong,” kata Michael Hernandez, juru bicara Mayor Carlos Gimenez. “Tidak ada rencana untuk melakukan pembongkaran atau penggusuran apapun.”

Becks, panggilan akrab Beckham, tentu saja ingin menarik hati publik sebanyak mungkin. Mantan kapten tim nasional Inggris yini sebelumnya mengumumkan bahwa dia ingin menjadi ‘tetangga yang baik’.

Namun, hal itu kemudian menjadi potensi masalah selanjutnya. Menurut data resmi MLS, jumlah penonton di stadion memang meningkat 43% dalam 12 tahun terakhir. Namun, masalah terbesar dengan olahraga di Amerika Serikat adalah tanpa pendapatan hak siar televisi yang signifikan, klub tersebut tidak akan berhasil secara finansial.

Selama ini, sekitar 80% pendapatan MLS masih bergantung dari penjualan tiket, sehingga masa depan olahraga ini cukup diragukan untuk berkelanjutan. Bandingkan dengan liga sepak bola Amerika Serikat (NFL). Tim-tim NFL tetap bisa mendatangkan keuntungan seandainya pun mereka bermain di dalam stadion kosong untuk Divisi Conference, babak play-off wilayah, dan Super Bowl. Brand image MLS belum sekuat itu untuk menjual hak siar ke televisi.

Kita tunggu saja kelanjutan rencana besar suami Victoria Beckham ini. “Saya tidak ingin ada masalah. Kami hanya ingin membuat pencinta sepak bola di Amerika Serikat bahagia,” pungkas Beckham pada sesi konferensi pers.

Author: Mahir Pradana (@maheeeR)
Mahir Pradana adalah pencinta sepak bola yang sedang bermukim di Spanyol. Penulis buku ‘Home & Away’.