Liga 1 Indonesia musim ini tampak akan mengulangi mimpi buruk yang terjadi di musim lalu perihal ketidakjelasan regulasi. Kompetisi liga sepak bola kasta tertinggi di Indonesia ini sempat mengalami periode yang carut-marut di musim lalu, namun, optimisme menyambut musim ini tampak harus sirna lebih awal, setidaknya bagi manajer Madura United, Haruna Soemitro.
Haruna terlihat geram karena alih-alih mengetahui jadwal Liga 1 dari PT. Liga Indonesia Baru (PT. LIB) langsung, ia justru mendapat informasi dari media.
“Memangnya kompetisi dimulai kapan dan siapa saja yang jadi pesertanya? Kalau memang klub, mestinya kami diajak bicara dong, tetapi kabar ini saja kami mengetahui dari media,” ujar Haruna kepada kumparan.
Sebelumnya, PT. LIB memang sudah menentukan waktu sepak mula Liga 1 yang terjadwal di tanggal 3 Maret 2018 mendatang. Selain itu, mereka juga tengah merampungkan beberapa regulasi, di antaranya adalah peraturan mengenai marquee player yang tak lagi diterapkan. Peraturan tersebut diganti dengan pembatasan akuisisi pemain asing dengan format 3+1 (tiga pemain non-Asia dan satu pemain Asia). Regulasi lainnya adalah kewajiban tiap klub untuk mendaftarkan minimal tujuh pemain di bawah usia 23 tahun untuk mengikuti peraturan yang diterapkan oleh Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC).
Meskipun begitu, menurut Haruna, PT. LIB tidak berkomunikasi dengan klub-klub yang akan berpartisipasi nanti. Kurangnya komunikasi ini memunculkan anggapan bahwa PT. LIB merancang peraturan dengan sendirinya, dan klub menjadi tidak awas akan adanya peraturan baru seperti format 3+1 yang sudah dijelaskan sebelumnya.
“Kami di klub juga tidak memahami, dan sepertinya mereka (PT. LIB) ini suka-suka sendiri. Kenapa kami sampaikan seperti itu? Mereka tidak pernah mengajak klub untuk berkomunikasi secara langsung, bahkan untuk sekedar ngobrol santai saja tidak,” ucap Haruna.
“Kabar tentang waktu kick-off, bagaimana regulasi yang katanya boleh pakai marquee player lagi, penggunaan pemain muda aturannya bagaimana, serta berapa subsidi untuk klub, hingga nanti waktu selesainya liga saja kami ketahui dari media. Itu kan aneh.”
Apabila perkataan Haruna terbukti benar, hal ini tentunya harus dicatat oleh PT. LIB. Pasalnya, apabila tak ada komunikasi dua arah antara klub dengan panitia, maka besar kemungkinan mimpi buruk Liga 1 musim lalu akan terulang kembali.
Author: Ganesha Arif Lesmana (@ganesharif)
Penggemar sepak bola dan basket